kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada tiga investor asing yang berminat membeli saham SNP Finance


Senin, 04 Juni 2018 / 17:07 WIB
Ada tiga investor asing yang berminat membeli saham SNP Finance
ILUSTRASI. SNP Finance


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna melanjutkan kembali bisnis perusahaan pasca tersandung persoalan gagal bayar bunga obligasi, PT Sunprima Nusantara Pembiayaan atau biasa dikenal SNP Finance menyatakan akan ada tiga investor yang berminat membeli saham perseroan.

Corporate Secretary SNP Finance Ongko Purba Dasuha mengatakan, ketiga investor yang menyatakan minat terhadap perusahaan berasal dari luar negeri. Ia menyebut, ada dua yang berasal dari China yang merupakan perusahaan investasi dan satu lagi dari Jepang yang merupakan perusahaan ritel.

Salah satu investor dari China tersebut yakni HC Investment berminat membeli sekitar 40%-50% saham SNP Finance dengan nominal sekitar US$ 70 juta hingga US$ 100 juta. Saat ini rencana tersebut sedang dalam tahap perizinan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun di samping itu, yang menarik justru ketertarikan asing pasca SNP Finance tersandung kasus gagal bayar medium term notes (MTN) juga macetnya kredit yang diberikan oleh sejumlah perbankan.

"Tepatnya setelah kami ditetapkan saat penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), mereka menyatakan minat," kata Ongko saat menyambangi kantor Kontan.co.id, Senin (4/6).

Kendati memang, rencana penjualan saham SNP Finance sudah ada jauh sebelum kasus ini mencuat. Sehingga, masuknya investor menjadi bagian dari perusahaan sejatinya bukan karena sekadar menutupi kewajiban dari kasus SNP Finance yang sedang berjalan sampai saat ini.

Dengan demikian, jika ketiga investor asing tersebut membeli saham SNP Finance keseluruhan akan mendekap 85% saham perusahaan. Sedangkan owner SNP Finance Leo Chandra diperkirakan akan memegang porsi saham minoritas 15%.

Pencarian investor ini juga didorong perusahaan untuk menyehatkan perusahaan agar bisa kembali berjalan. Apalagi untuk menutupi utang-utang yang cukup besar, SNP Finance tidak hanya bisa bergantung pada injeksi modal dari pemegang saham.

Selain itu, menurut Ongko, ketertarikan investor untuk masuk ke SNP Finance besar sebab peluang dan bisnis di Indonesia terbilang potensial. Apalagi pasar kredit elektronik memiliki prospek yang besar.

"Sehingga dalam hal ini bisa saja mereka (investor) membuka jalan untuk berbisnis di Indonesia lewat SNP Finance," ujarnya.

Rencana penjualan saham ini akan dilanjutkan oleh perusahaan yang ditargetkan bisa terealisasi sebelum akhir tahun ini atau tepatnya tiga sampai empat bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×