kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yen makin diburu, GBP/JPY bakal melanjutkan koreksi


Minggu, 01 Maret 2020 / 19:08 WIB
Yen makin diburu, GBP/JPY bakal melanjutkan koreksi
ILUSTRASI. Yen menjadi mata uang yang paling diinginkan untuk bertahan dalam skenario risk-off.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan kondisi pasar keuangan yang terlalu dalam beberapa pekan terakhir dinilai masih akan menekan performa pasar uang global. Kondisi tersebut turut berimbas pada prospek pergerakan pasangan kurs GBP/JPY awal pekan ini. 

Analis HFX Internasional Berjangka Ady Phangestu menjelaskan, rentetan penurunan pada pasar modal global dan aset berisiko yang semakin meluas, membuat pasar valuta berada di bawah tekanan yang berat. Mengutip Bloomberg, pergerakan harga pasangan kurs GBP/JPY akhir pekan lalu tercatat melorot hingga 3,93% ke level 138,41. 

"Pasar begitu rapuh dan terpecah oleh  perhatian pada  peningkatan jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia," jelas Ady kepada Kontan.co.id, Sabtu (29/2).

Baca Juga: Virus corona belum kunjung reda, rupiah bisa memperpanjang pelemahan

Ady mengungkapkan, kondisi pasar valuta mengalami hari-hari yang berat. Data ekonomi tidak mengangkat nilai tukar. Ditambah lagi, teknikal saat ini tidak berfungsi dengan baik sedangkan aset lindung nilai terus diburu untuk pengamanan portofolio. 

Aset komoditas dinilai Ady sebagi salah satu tolok ukur bagi kerentanan di pasar valuta saat ini. Begitu pula dengan reaksi nilai tukar mata uang terhadap risiko terkait Covid-19.

Alhasil, perlambatan pertumbuhan ekonomi global secara umum dan perlambatan ekonomi China secara khusus turut membebani valuta. "Kedua faktor ini akan menjadi sebuah alat ukur dalam penilaian terhadap kerentanan mata uang yang berisiko dan mata uang yang unggul," ungkap Ady.

Baca Juga: Ditekan sentimen corona, USD/JPY direkomendasikan sell

Apalagi, yen Jepang merupakan salah satu instrumen investasi yang masuk dalam kategori lindung nilai sehingga mendapat keuntungan lebih dari kondisi saat ini. Bahkan, Ady mengatakan yen menjadi mata uang yang paling diinginkan untuk bertahan dalam skenario risk-off

Fokus pasar tidak lagi hanya tertuju pada ekonomi Asia akibat Covid-19, tetapi juga global. Di sisi lain, Inggris yang baru saja resmi meninggalkan Uni Eropa (UE) pada 31 Januari lalu, mulai memasuki masa transisi dengan UE yang bakal berakhir di 31 Desember 2020. Kedua pihak dijadwalkan bertemu untuk negosiasi. Meskipun perpecahan antara UE dan Inggris bukanlah hal yang baru, Ady menilai dalam negosiasi kali ini kemungkinan sedikit berbeda. 

Berkaca dari hubungan UE dengan Kanada, Inggris mengharapkan hal yang serupa dalam relasi hubungan perdagangan bebas dengan Benua Biru tersebut. Ini meliputi penerapan tarif perdagangan yang sebagian besar murah dan tidak saling membebani. Tapi, persoalan bukan hanya pada perdagangan barang. Sektor jasa keuangan turut menjadi bagian terpenting sebagai basis kuat perekonomian Inggris. 

Baca Juga: Pamor dolar AS sebagai aset safe haven kalah dari yen

Secara teknikal Ady melihat pergerakan pasangan GBP/JPY masih akan bergerak curam ke bawah dari posisi tertinggi sebelumnya yakni 144,95. Sehingga, level 137,51 dianggap sebagai level support baru untuk tahun ini. 

Dia juga menjabarkan dalam enam hari perdagangan, pasangan GBP/JPY sudah turun 5,13%. Adapun untuk total penurunan dari puncak tertinggi, sudah memasuki retracement 50% dari pengukuran harga rendah Oktober 2019 dan Desember 2019. 

Indikator teknikal juga menunjukkan bahwa grafik harga masih curam dan melewati rata-rata moving average (MA)200. Kondisi tersebut disertai RSI yang berada pada zona oversold yang tidak terukur, serta indikator MACD jauh di dasar negatif.

"Rekomendasinya, tunggu koreksi 25%-30% ke atas, untuk mengambil acuan sell. Teknikal kurang berfungsi, karena tingkat kedalaman pasar saat situasi panik tidak terukur," ujarnya.

Baca Juga: Hantu virus corona, bursa global menuju minggu terburuk sejak krisis keuangan 2008

Adapun untuk perdagangan Senin (2/3), Ady memperkirakan pergerakan GBP/JPY berada di rentang support 137,50 - 136,75 - 136,25. Sedangkan untuk rentang resistance berada di level 139,25 - 140 - 140,75. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×