kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street ambrol lebih dari 3%, tertekan yield surat utang jangka panjang


Kamis, 11 Oktober 2018 / 06:23 WIB
Wall Street ambrol lebih dari 3%, tertekan yield surat utang jangka panjang
ILUSTRASI. Bursa AS


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham AS jatuh pada hari Rabu, dengan S & P 500 dan Dow menandai penurunan harian terbesar mereka sejak 8 Februari. Saham teknologi berada di pusat pembantaian karena meningkatnya hasil Treasury AS telah memicu investor melarikan diri dari aset berisiko.

Imbal hasil surat utang negara jangka panjang AS naik lagi dalam perluasan tren selama beberapa minggu terakhir didorong oleh data ekonomi AS yang solid. Data itu memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga selama 12 bulan ke depan.

Investor bursa saham Amerika Serikat (AS) juga mengkhawatirkan dampak ketegangan perdagangan terhadap kinerja perusahaan. Topan Michael di Florida menambah ketidakpastian.

Nasdaq mencatat penurunan harian terbesar sejak 24 Juni 2016, terbebani saham teknologi yang mengalami penurunan harian terbesar sejak Agustus 2011. Indeks S&P 500 ambrol 3,3%, atau turun 4,95% dari level rekor yang tercapai 20 September lalu.

"Ini terutama efek kumulatif dari pergerakan suku bunga selama lima hari terakhir dan laporan tentang perdagangan yang berdampak pada perusahaan," kata kata Ed Campbell, manajer portofolio senior di QMA, cabang manajemen aset Prudential Financial.

"Pasar mulai merenungkan bahwa Fed bisa terlalu bersemangat dalam menaikkan suku bunga."

Dow Jones Industrial Average turun 831,83 poin (-3,15%) menjadi 25.598,74. Indeks S&P 500 kehilangan 94,66 poin (-3,29%) menjadi 2,785.68. Adapun Nasdaq Composite turun 315,97 poin (-4,08%) menjadi 7.422,05.

Ketiga indeks telah mencapai rekor antara 30 Agustus dan 3 Oktober. Indeks khusus saham-saham berkapitalisasi pasar kecil Russell 2000 juga ditutup turun 2,9%.

Mona Mahajan, ahli strategi investasi AS di Allianz Global Investors di New York, mengatakan pasar masih berpotensi menjual 10 persen dari protofolio mereka, sebelum melaju lagi.

"Pasar mencerna potensi bahwa suku bergerak ke atas akhirnya meresap ke dalam ekonomi riil dalam bentuk tingkat hipotek, suku bunga, suku bunga kredit mahasiswa," kata Mahajan. "Apa yang kami lihat di sini adalah posisi pasar terhadap pertumbuhan yang lebih rendah."

Sektor teknologi S&P turun 4,8% dengan Apple Inc menjadi bandul terberat dengan penurunan 4,6%. Layanan komunikasi, sektor konsumen, energi, dan industri menunjukkan penurunan lebih dari 3%.

Indeks Volatilitas CBOE, pengukur rasa takut Wall Street naik 7 poin, atau hampir 44%, menjadi 22,96. Naik di atas 20 poin untuk pertama kalinya sejak 11 April dan mencapai penutupan tertinggi sejak 2 April.

Volume perdagangan semalam (waktu AS) mencapai 9,86 miliar saham, jauh di atas rata-rata untuk 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 7,42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×