kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona dan ancaman resesi membuat Bursa Asia memerah


Selasa, 18 Februari 2020 / 08:57 WIB
Virus corona dan ancaman resesi membuat Bursa Asia memerah
ILUSTRASI. Bursa Asia melemah di awal pembukaan


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka memerah pada awal perdagangan Selasa (8/2) dipicu peluang resesi yang terjadi di beberapa negara utama di Asia serta jumlah korban virus corona yang bertambah. 

Mengutip Bloomberg, pukul 08.30 WIB, indeks Nikkei 225 turun 246,33 poin atau 1,05% ke 23.277,99, Hang Seng turun 230,69 poin atau 0,85% ke 27.706,35, Taiex turun 56,24 poin atau 0,44% ke 11.706,98, Kospi turun 27,28 poin atau 1,14% ke 2.215,33, ASX 200 turun 14,60 poin atau 0,20% ke 7.110,5, Straits Times turun 15,05 poin atau 0,48% ke 3.197,80 dan FTSE Malaysia turun 2,67 poin atau 0,17% ke 1.534,45

Seperti diketahui, kemarin Singapura merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Sebelumnya, Negeri Singa tersebut memproyeksikan ekonominya dapat tumbuh 0,5% sampai 2,5%, tetapi pada Senin (27/2) lalu dipangkas menjadi -0,5% hingga 1,5%.

Baca Juga: IHSG mager, asing buang saham BBCA dan BBRI hingga ratusan miliar (17/2)

Sementara ekonomi Jepang lebih buruk lagi. Pada kuartal IV-2019, ekonomi Negeri Matahari tersebut sudah kontraksi 1,6% dibanding kuartal sebelumnya. Ini jadi kontraksi terdalam sejak kuartal iII-2014 lalu. 

Analis MNC Sekutitas Edwin Sebayang pun melihat pelemahan pada bursa Asia karena jumlah korban tewas akibat virus corona kembali bertambah cukup besar. Senin (17/2), korban yang tewas bertambah 93 orang sehingga jumlah total korban tewas di Propinsi Hubei menjadi 1,868 orang serta terdapat 1.807 kasus baru yang terindikasi terkena virus corona menjadikan jumlah total yang terindikasi sebanyak 72.436 orang. 

"Ini kembali memberikan tekanan jual bagi Bursa Asia pagi ini yang berjatuhan," pungkas Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×