kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona berpotensi menjegal kinerja Indofood Sukses Makmur (INDF) di 2020


Senin, 13 April 2020 / 23:47 WIB
Virus corona berpotensi menjegal kinerja Indofood Sukses Makmur (INDF) di 2020
ILUSTRASI. Pandemi virus corona yang menyebar di Indonesia memiliki pengaruh negatif pada sektor barang konsumsi


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang menyebar di Indonesia sejak awal Maret memiliki pengaruh negatif pada sektor barang konsumsi, termasuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Kinerja INDF diprediksi tak akan sebaik tahun lalu akibat virus corona.

Analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Fariz mengatakan kinerja INDF pada tahun 2019 sesuai dengan ekspetasinya. Indofood meraup pendapatan Rp 76,59 triliun pada tahun 2019, naik 4% ketimbang tahun sebelumnya.

Peningkatan pendapatan INDF tahun 2019 ditopang oleh segmen produk makanan bermerek dan Bogasari. Segmen consumer branded products (CBP) menyumbang 55,5% dari total pendapatan dengan mencatatkan pertumbuhan 10,4% sebesar Rp 42,5 triliun. Sedangkan, Bogasari di urutan kedua menyumbang 23,8% dari total pendapatan INDF.

Baca Juga: Saham apa saja yang dihindari saat pembatasan sosial skala besar diterapkan?

Laba usaha INDF juga tumbuh 8% menjadi Rp 9,83 triliun. “Sektor secara keseluruhan menunjukkan kinerja yang baik, hanya saja sektor agribisnis dan distribusi yang kurang maksimal,” kata Fariz.

Fariz mengatakan prospek kinerja INDF tahun ini akan cenderung turun. Terlebih, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah akan berpengaruh terhadap penjualan produk INDF. Fariz bilang, segmen CBP cenderung lebih kebal terhadap efek berlakunya PSBB. Sementara, sektor di luar CBP berpotensi akan berkontraksi dari sisi permintaan.

Baca Juga: Bakal diuntungkan dengan PSBB, simak rekomendasi saham-saham ini

Analis Maybank Kim Eng Isnaputra Iskandar dalam risetnya pada 24 Maret 2020 juga menuliskan hal yang serupa. Dari segi penjualan CBP, Isnaputra memangkas proyeksinya sebesar 5,5% di tahun 2020 menjadi Rp 43,56 triliun dari yang sebelumnya Rp 46,08 triliun.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×