kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya pemerintah mengatasi corona mulai menumbuhkan kepercayaan investor


Kamis, 16 April 2020 / 21:51 WIB
Upaya pemerintah mengatasi corona mulai menumbuhkan kepercayaan investor
ILUSTRASI. Persepsi investor terhadap risiko investasi di Indonesia atawa credit default swap (CDS) berangsur membaik.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Berbagai usaha pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi dari tekanan pandemi corona berbuah manis. Persepsi investor terhadap risiko investasi di Indonesia atawa credit default swap (CDS) berangsur menurun.

Berdasarkan Bloomberg, Rabu (15/4) level CDS Indonesia tenor 10 tahun berada di 285,45. Level tersebut turun 32,39 basis poin dari level 317,84 sepekan lalu.

Meski level CDS menurun, Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan belum bisa menyimpulkan penurunan tersebut terjadi seiring dengan mulai masuknya investor asing di pasar obligasi.

Baca Juga: BI merilis perkembangan indikator stabilitas rupiah, apa saja isinya?

Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) mencatat, kepemilikan asing di Surat Berhara Negara (SBN) menurun Rp 8 triliun sepekan lalu hingga Selasa (14/4) menajdi Rp 919,52 triliun.

Namun, kepercayaan investor mulai terbangun dan level CDS menurun karena pemerintah baru-baru ini berhasil menerbitkan tiga seri global bond berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) bernilai US$ 4,3 miliar.

"Penerbitan global bond sedikit banyak menambah kepercayaan asing masuk ke Indonesia, jadi CDS bisa turun," kata Yudha, Kamis (16/4).

Baca Juga: Rupiah menguat, ini faktor pendukungnya menurut BI

Selain itu, kepercayaan investor asing makin terpupuk setelah bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) memberikan fasilitas repurchase agreement line (repo line) ke Bank Indonesia (BI) yang jumlahnya mencapai US$ 60 miliar. "Fasilitas repo line bisa membantu menjinakkan pelemahan rupiah ini mendukung CDS turun juga," kata Yudha.

Dari internal, Yudha melihat investor asing juga mengapresiasi berbagai upaya pemerintah yang semakin baik dalam menangani pandemi corona. Menurut Yudha, sikap pemerintah yang semakin terbuka dan proaktif dalam mengatasi penyebaran Covid-19 semakin menambah kepercayaan investor. Maklum, tadinya pemerintah dinilai lamban dalam mendeteksi corona tetapi Presiden Joko Widodo tengah berusaha menyediakan 10.000 rapid test setiap harinya.

Baca Juga: Kepemilikan asing di saham dan SUN merosot, pasar surat utang akan membaik duluan

Namun, Yudha memproyeksikan pergerakan CDS masih akan volatile karena di satu sisi investor masih mencermati perbaikan ekonomi Indonesia pasca-corona. "Setelah corona, ekonomi tidak bisa langsung pulih 100% yang akhirnya membuat investor ragu meski di satu sisi mereka melihat masih ada kesempatan sambil melihat keterkaitan data ekonomi dari AS dan Eropa," kata Yudha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×