kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunda IPO lagi, PTPN III Holding targetkan dua anak usaha melantai di bursa pada 2023


Senin, 19 Oktober 2020 / 17:39 WIB
Tunda IPO lagi, PTPN III Holding targetkan dua anak usaha melantai di bursa pada 2023
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit milik anak perusahaan PTPN III Holding


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III yang merupakan induk dari BUMN perkebunan, kembali menunda rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) yang sebelumnya hendak dilakukan untuk dua entitas anak usahanya yaitu PTPN IV dan PTPN V. 

Direktur Utama Holding Perkebunan/PTPN III, M Abdul Ghani mengatakan, penundaan dilakukan karena keadaan perekonomian dalam negeri yang sedang tidak kondusif. Sebenarnya tak hanya sekali ini PTPN menunda rencana IPO. 

"Waktu itu tahun 1998 kami mau IPO PTPN IV, kemudian di 2008 mencoba lagi IPO PTPN IV dan sebenarnya tahun lalu di 2019 kami mau IPO PTPN V. Tapi asal mau IPO, selalu ekonomi jomplang," kata dia dalam acara The 2nd MarkPlus Government Roundtable: Pemulihan Ekonomi di Sektor Pertanian, Senin (19/10). 

Baca Juga: PTPN V buka lapangan pekerjaan lewat program budidaya bibit sawit

Adapun rencana IPO anak usahanya di tahun ini juga terganjal karena adanya pandemi virus corona (Covid-19). Abdul melihat kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kontraksi sehingga membuat holding perkebunan ini menunda rencana go public untuk dua entitas usahanya. 

"Jadi nanti di 2023 coba lagi PTPN IV dan PTPN V untuk IPO," ungkap Abdul. 

Meski tidak memerinci berapa target dana yang akan dibidik, dia bilang, dana hasil IPO akan digunakan untuk memperluas area kebun dan memperkuat industri hilir. 

Nah, mengenai memperluas areal kebun, holding perkebunan BUMN telah membuat roadmap untuk 5 tahun ke depan yaitu memperluas areal kebun kelapa sawit dan tebu.

Dalam roadmap tersebut, PTPN akan memperluas lahan tanaman tebu dengan mengkonversikan lahan karet di Pula Jawa. Oleh karenanya luas area tebu, dari yang saat ini 55.0000 hektare (ha) akan menjadi 110.000 ha di tahun 2025 mendatang. 

Sejalan dengan perluasan area tebu, produksi gula akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat. Proyeksinya, PTPN juga akan meningkatkan penjualan gula di ritel yang saat ini 40.000 ton menjadi 400.000 ton di 2025. 

"Tujuannya untuk menstabilkan harga gula dan mendukung swasembada gula," jelasnya. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×