kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi komoditi primer belum ramai, Bappebti: Perlu partisipasi aktif pelaku usaha


Kamis, 04 Juli 2019 / 09:17 WIB
Transaksi komoditi primer belum ramai, Bappebti: Perlu partisipasi aktif pelaku usaha


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Indrasari Wisnu Wardhana menyebut transaksi komoditi primer di pasar berjangka masih belum berkembang. Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia adalah Negara produsen utama untuk komoditi agro (pertanian). Untuk itu, ia meminta para pelaku usaha untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan dan meningkatkan likuiditas perdagangan berjangka.

“Indonesia juga sekaligus pemasok utama dunia untuk komoditi primer,” ujar Wisnu saat memberi sambutan dalam acara halalbihalal dan perayaan ulang tahun ke-10 Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) di Ballroom Hotel Mulia Jakarta, Rabu (3/7).

Ia juga menekankan pentingnya peran bursa berjangka dan lembaga kliring. Selain itu, Wisnu juga meminta para pelaku usaha untuk meningkatkan integritas, baik dari segi keuangan maupun profesionalisme dari bursa berjangka dan lembaga kliring. Kedua hal ini, lanjut Wisnu, adalah faktor yang dapat memajukan BKDI ke depannya.

Wisnu berharap agar BKDI dapat mengembangkan komoditas berjangka jenis lainnya. Pengembangan pasar komoditi ini sangat penting, mengingat Indonesia sangat kaya dengan berbagai komoditi. 

“Kami berharap di usianya yang ke 10 tahun, BKDI dapat terus mengembangkan komoditi lainnya dan terus memperkuat perdagangan bilateral,” ungkap Wisnu.

Tahun ini, BKDI merayakan ulang tahunnya yang ke-10. BKDI yang juga dikenal sebagai Indonesia Commodity And Derivatives Exchange (ICDX) merupakan salah satu dari dua Bursa Berjangka yang ada di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×