kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TRAM akan intergrasikan bisnis batubara & angkutan


Selasa, 10 Oktober 2017 / 14:16 WIB
TRAM akan intergrasikan bisnis batubara & angkutan


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana melakukan akuisisi terhadap perusahaan tambang batubara PT Gunung Bara Utama (GBU) dan perusahaan terbuka PT SMR Utama Tbk (SMRU). SMRU memiliki anak perusahaan di bidang jasa usaha pertambangan, yaitu PT Ricobana Abadi dan PT Delta Samudera.

Rencana akuisisi ini, guna memuluskan langkah TRAM untuk menyinergikan bisnis pelayaran yang pada saat ini dijalankan. Khususnya, untuk jasa pengangkutan batubara (dry bulk), dengan perusahaan tambang batubara dan jasa usaha pertambangan.

Akuisisi ini juga akan menghasilkan rugi bersih proforma konsolidasian. Sebab sejak terbit izin usaha pertambangan (IUP) produksi pada tahun 2009 hingga 2015, GBU belum memproduksi batubara. Pada waktu itu, GBU tengah dalam tahap persiapan pembangunan infrastruktur dan melihat harga batubara yang masih belum kondusif.

"Hal inilah yang menyebabkan PT Semeru Infra Energi (SIE) membukukan laba bersih yang mengakibatkan perseroan mencatat rugi bersih proforma secara konsolidasian," terang Asnita Kasmy, Direktur TRAM dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (10/10).

Pihaknya optimistis, pada masa mendatang TRAM berkinerja baik. Hal itu didukung oleh cadangan GBU dan dengan pertimbangan efisiensi kebutuhan pasokan batubara bagi industri yang terkait GBU.

Potensi tersebut diharapkan dapat membuat TRAM membukukan arus kas bersih yang positif dan laba bersih mulai tahun 2018. "Hal ini juga dapat meningkatkan kinerja keuangan TRAM," imbuhnya.

Terkait dengan armada yang dimiliki, TRAM akan melakukan inspeksi lanjutan. Dari hasil inspeksi tersebut kapal yang masih berpotensi untuk dioperasikan akan diperbaiki. Sedangkan kapal yang tidak layak beroperasi akan dijual atau di-scrap. "Utilisasi sekitar 87% dari kapal yang layak beroperasi. Baik jangka panjang, jangka pendek dan sedang dalam perbaikan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×