kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Totalindo incar kontrak baru Rp 3 triliun di 2017


Selasa, 09 Mei 2017 / 21:28 WIB
Totalindo incar kontrak baru Rp 3 triliun di 2017


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan konstruksi, PT Totalindo Eka Persada berencana menggenjot proyek-proyek baru tahun ini. Perseroan berkeyakinan, bila proses initial public offering (IPO) yang dilakukan perusahaan berjalan lancar, ekspansi usaha Totalindo bisa makin agresif. Hal itu akan ditujukan dari target dan capaian proyek yang digenggam tahun ini.

Eko Wardoyo, Direktur PT Totalindo Eka Persada menyatakan target perolehan kontrak tahun ini mencapai Rp 3 triliun. Saat ini, Totalindo telah mengantongi empat proyek baru dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,5 triliun.

Dua di antara proyek tersebut yakni Rusun Nagrak Tower 1-5 dan Rusun Penggilingan. "Sampai lima bulan pertama 2017, kami sudah kantongi 50% target kontrak. Saya kira target sangat achievable sampai akhir tahun," ujar Eko Wardoyo usai melakukan public expose di Jakarta, Selasa (9/5).

Dia melanjutkan, perolehan target kontrak tahun 2016 sebesar Rp 1,5 triliun. Artinya, nilai tersebut tercapai dan sesuai dengan yang ditargetkan. Sementara untuk tahun ini, Totalindo juga sedang mengincar proyek-proyek baru. Beberapa di antaranya sedang proses tender, baik untuk proyek high end, middle end, maupun low end.

Saat ini, Totalindo ingin memfokuskan diri pada pembangunan proyek-proyek high rise building. Baik dari swasta maupun pemerintah. Pihaknya juga akan masuk ke semua segmen, agar tercapai target perolehan kontrak. Sementara dalam jangka panjang, manajemen menyatakan, tidak menutup kemungkinan akan masuk pada proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan maupun jembatan.

Donald Sihombing, Direktur Utama PT Totalindo Eka Persada menyatakan Totalindo akan membidik semua segmen proyek. Diantaranya seperti high end, middle end, dan low end. Permintaan untuk proyek high end, kata dia cukup melambat, namun kontrak Totalindo masih terbantu oleh proyek-proyek low end.

Di antara proyek low end yang ditangani yakni pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) maupun rumah susun sewa sederhana (rusunawa) milik pemerintah. "Minimal kami bisa dapat lagi nilai proyek Rp 500 miliar dari proyek pemerintah," ujar Donald dalam kesempatan yang sama.

Selain proyek swasta, Totalindo memang akan menangani proyek pemerintah. Manajemen membidik bisa memenuhi permintaan proyek dari pemerintah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

Pihaknya juga akan membidik proyek-proyek lainnya. "Kami optimistis proyek pemerintah bisa memberikan kontribusi 30%-50% dari target kontrak tahun ini," ungkapnya.

Saat ini, Totalindo telah mengantongi nilai kontrak proyek pemerintah sebesar Rp 760 miliar. Dia optimistis, bisa menambah nilai dari proyek pemerintah.

Apalagi, usai melakukan IPO, Totalindo mendapatkan dana segar untuk berekspansi. "760 ini saja sudah 25% dari Rp 3 triliun. Kami masih optimistis mencari Rp 500 miliar lagi dari pemerintah," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×