kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terpapar sentimen gejolak harga, analis belum rekomendasikan saham sektor batubara


Selasa, 12 Februari 2019 / 17:48 WIB
Terpapar sentimen gejolak harga, analis belum rekomendasikan saham sektor batubara


Reporter: Yoliawan H | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara sempat menyentuh level terendahnya sejak Mei 2018. Jumat (8/2) harga batubara kontrak pengiriman April 2019 di ICE Newcastel berada di US$ 94,25 per metrik ton, turun 1,46%. Sepekan terakhir, harga si hitam anjlok 4,12%.

Lebih lanjut, melihat data RTI, merespon penurunan harga batubara tersebut, pada perdagangan kemarin, Senin (11/2), saham-saham batubara kompak memerah. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sempat turun 3,45%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 0,93% dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun hingga 3,90%.

Kendati demikian, pada perdagangan hari ini, Selasa (12/2), saham BUMI dan ADRO terpantau berhasil rebound dengan naik masing-masing 12,16% untuk BUMI ke level Rp 166 per saham dan ADRO naik 1,19% ke Rp 1.275 per saham.

Di kondisi tersebut, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony mengatakan, di tahun 2019 ini, saham-saham batubara jadi kurang menarik. Disisi lain, pembatasan penjualan batubara oleh pemerintah akan menjadi sentimen negatif.

“Saya tidak terlalu rekomendasi untuk batubara tahun ini. Menurut saya, harga ICE Newscaste bergerak menuju harga wajarnya. Dan akan terus turun ke kisaran US$ 75 sampai US$ 80 per metrik ton,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Selasa (12/2).

Menurutnya harga batubara tersebut akan bergantung pada permintaan batubara oleh Cina. Namun, melihat data ekonomi Cina yang menurun dari sisi konsumsi batubara, pihaknya beranggapan harga batubara akan terus melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×