kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surat utang Lippo Karawaci (LPKR) sepi peminat, analis: Wait and see dulu


Senin, 25 Maret 2019 / 22:12 WIB
Surat utang Lippo Karawaci (LPKR) sepi peminat, analis: Wait and see dulu


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat utang PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sepi peminat, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai perlu pertimbangan untuk bisa masuk ke saham emiten Lippo Grup tersebut.

"Kalau untuk rekomendasi saat ini, mungkin bisa wait and see terlebih dahulu. Di mana, saat penutupan tadi ada sinyal sell," kata Sukarno kepada Kontan, Senin (25/3).

Asal tahu saja, LPKR telah merampungkan tender offer atas surat utang yang diterbitkan anak usahanya, Theta Capital Pte Ltd, pada 22 Maret lalu.

Sejak 12 Maret lalu, Theta Capital menggelar tender atas surat utang senior US$ 410 juta dengan kupon 7% yang jatuh tempo pada 2022 dan Surat Utang Senior US$ 425 juta dengan kupon 6,75% yang jatuh tempo pada 2026.

Theta Capital membeli kembali kedua surat utang tersebut secara tunai dengan jumlah agregat harga pembelian hingga US$ 150 juta.

Untuk Surat Utang Senior 7% yang jatuh tempo pada 2022, Theta Capital mematok harga penawaran sebesar US$ 900 untuk setiap pokok utang sebesar US$ 1.000. Sementara untuk surat utang senior 6,75% yang jatuh tempo pada 2026, Theta Capital mematok harga penawaran sebesar US$ 820 untuk setiap pokok utang sebesar US$ 1.000.

"Kalau menerbitkan surat utang untuk bayar utang dan jatuh temponya sebentar lagi, pasti akan berpengaruh. Tapi kalau jaraknya masih jauh, belum urgent dan enggak terlalu berpengaruh ke LPKR karena masih ada waktu untuk cari pendanaan," jelasnya.

Selain pembelian kembali surat utang senior 2022 dan surat utang 2026, Lippo Karawaci akan melunasi surat utang 2020 senilai US$ 75 juta yang akan jatuh tempo pada Juni tahun depan.

Lalu, Lippo Karawaci juga akan melunasi pinjaman sindikasi dari UBS AG dan Deutsce Bank senilai US$ 50 juta yang akan jatuh tempo pada 30 April 2019.

"Saya lihat kenapa peminat surat utangnya sepi, mungkin salah satunya dari pemeringkat global menurunkan peringkat menjadi CCC+ dari sebelumnya B-," ungkap Sukarno.

Untuk itu, investor yang ingin masuk ke saham LPKR disarankan untuk menunggu sahamnya menyentuh level support Rp 250 dan untuk resistance Rp 310. Berdasarkan RTI, saham LPKR ditutup koreksi 6,54% hari ini (25/3) ke level Rp 286.

"Bisa tunggu perkembangan selanjutnya seperti apa dan untuk apa surat utangnya nanti," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×