kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMI memiliki obligasi jatuh tempo Rp 886 miliar, Pefindo menetapkan peringkat idAAA


Selasa, 14 Juli 2020 / 14:53 WIB
SMI memiliki obligasi jatuh tempo Rp 886 miliar, Pefindo menetapkan peringkat idAAA
ILUSTRASI. Pefindo tetapkan peringkat SMI PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI di idAAA. Stan SMI saat pameran forum perekonomian islam atau World Islamic Economic Forum WIEF di Jakarta (4/8/2016). KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) memiliki dua surat utang jatuh tempo dalam waktu dekat. Dua surat utang milik SMI yang akan jatuh tempo pada 8 September 2020 senilai Rp 886 miliar.

Surat utang yang akan jatuh tempo adalah Obligasi Berkelanjutan II/2019 Tahap II Seri A PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 463 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2019 Tahap III Seri A SMI senilai Rp 423 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai SMI memiliki kemampuan cukup untuk melunasi utang jatuh tempo. Sehingga Pefindo menegaskan peringkat SMI untuk dua surat utang tersebut di idAAA dan idAAA(sy). 

Baca Juga: Sarana Multi Infrastruktur menawarkan obligasi dengan bunga hingga 8%

Kesiapan SMI dalam melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh posisi kas dan setara kas serta surat berharga sebesar Rp 13,2 triliun pada 31 Maret 2020.

Adrian Noer dan Danan Dito Analis Pefindo dalam rilis Senin 13 Juli 2020 melihat, pandemi Covid-19 akan memiliki dampak yang moderat bagi kegiatan pembiayaan infrastruktur. Walaupun beberapa proyek infrastruktur akan tertunda akibat pendanaan yang semakin ketat atau kebijakan pembatasan sosial berskala besar. "Kami melihat kondisi ini hanya sementara dan dalam jangka waktu panjang pertumbuhan akan kembali normal. Selain itu, kami melihat infrastruktur memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas perekonomian Indonesia," kata analis. 

Hal ini juga didukung dengan keputusan dari pemerintah untuk menjadikan infrastruktur sebagai salah satu sektor prioritas. "Kami memperkirakan pandemi ini akan memiliki dampak yang moderat pada profil kredit SMI, mempertimbangkan portofolio dari pembiayaan mereka yang kebanyakan berasal dari BUMN dan pemerintah daerah yang dalam penilaian kami memiliki risiko yang lebih rendah," kata Adrian dan Danan dalam rilis.

Pefindo melihat segmen SMI memiliki kemampuan yang kuat untuk mempertahankan kualitas kreditnya di tengah kondisi perlambatan ekonomi. Selain itu, saat mempertimbangkan kemampuan analisis dan kegiatan pemantauan ketat yang dilakukan SMI akan mengurangi potensi pemburukan yang signifikan dalam profil bisnis dan keuangan. 

Baca Juga: Meski corona, peringkat Sarana Multi Infrastruktur (SMI) masih idAAA

Beberapa portofolio pembiayaan SMI memiliki skema penjaminan dari pemerintah sehingga dapat mengurangi ketidakpastian dari performa pembayaran angsuran. "Pefindo akan terus memantau dengan cermat kondisi-kondisi ini untuk menilai bagaimana perkembangan dampak dari Covid-19 ini, dan jika terjadi perubahan yang material kami akan melakukan penyesuaian termasuk revisi profil risiko industri dan perubahan peringkat SMI," tutur Adrian dan Danan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×