kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sinarmas Sekuritas sebut permintaan penjaminan IPO tidak ada perlambatan


Rabu, 08 April 2020 / 18:47 WIB
Sinarmas Sekuritas sebut permintaan penjaminan IPO tidak ada perlambatan
ILUSTRASI. Sinarmas Sekuritas mengatakan permintaan penjaminan IPO tidak mengalami perlambatan.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (8/4) berada di level 4.626,69 atau turun 26,56% bila dilihat sejak awal tahun atau year to date (ytd). Di tengah tekanan pasar tersebut, Sinarmas Sekuritas mengatakan permintaan penjaminan IPO tidak mengalami perlambatan.

"Tidak ada perlambatan permintaan penjaminan IPO sejauh ini," jelas Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Di semester I-2020 ini, Sinarmas Sekuritas bakal mengantar empat calon emiten melantai. Pada April 2020 ditargetkan calon emiten financial technology (fintech) PT Cashlez Worlwide Indonesia Tbk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan target dana Rp 90 miliar-Rp 100 miliar. "Sejauh ini IPO Cashlez masih sesuai rencana di akhir bulan April 2020," jelas dia.

Baca Juga: Aksi jual asing (net sell) masih akan menjegal langkah IHSG besok

Lalu pada Juni-Juli 2020 masih ada tiga calon emiten lagi yang bergerak di sektor properti, teknologi dan manufaktur. Nilai emisi tiga calon emiten tersebut masing-masing sekitar Rp 30 miliar-Rp 50 miliar.

Jumlah tersebut sudah mencapai separuh dari target Sinarmas Sekuritas mengantar calon emiten IPO di tahun ini. Mereka menargetkan bisa mengantar delapan calon emiten IPO. Menurut Kerry, niat emiten melantai tidak terhambat oleh kondisi pasar sata ini. "Kami dari pelaku pasar juga meyakinkan kalau semua ini pasti berlalu," ungkap Kerry beberapa waktu silam kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Mengantar 6 emiten melantai di kuartal I, UOB Kay Hian masih punya 5 calon emiten

Sebelumnya, Presiden Direktur Cashlez Tee Teddy Setiawan mengungkapkan bahwa niatnya melakukan IPO tidak terganggu dengan tekanan pasar saat ini. "Kami sudah merencanakan jauh sebelum virus terjadi dan buku tahun kami 31 Oktober 2019, berarti kami hitung sendiri paling lambat April 2020. Jadi kita lihat itu salah satu deadline yang kami punya," jelas dia.

Berdasarkan catatan Kontan, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengatakan masih ada 20 emiten tertera dalam pipeline IPO. Dari jumlah tersebut sebanyak 10 perusahaan masuk klasifikasi perusahaan besar dengan aset di atas Rp 250 miliar, tujuh perusahaan masuk klasifikasi menengah dengan aset Rp 50 miliar - Rp 250 miliar, dan sisanya masuk dalam klasifikasi aset di bawah Rp 50 miliar.

Dari sektornya, terdapat tujuh calon emiten bergerak di sektor perdagangan, jasa dan investasi dan sebanyak empat calon emiten bergerak di sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan. Kemudian masing-masing dua calon emiten di sektor keuangan, barang konsumer, industri dasar dan kimia, serta agrikultur. Serta adapula satu calon emiten bergerak di sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi.

Baca Juga: BEI masih mengantongi 20 calon emiten dalam pipeline IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×