kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham berbasis komoditas untuk pekan pertama Maret 2021


Selasa, 02 Maret 2021 / 12:33 WIB
Simak rekomendasi saham berbasis komoditas untuk pekan pertama Maret 2021
ILUSTRASI. Saham emiten CPO layak dicermati di tengah potensi kenaikan harga komoditas.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki pekan pertama Maret 2021, sejumlah komoditas diproyeksikan bakal diperdagangkan dengan harga yang menarik. Salah satunya adalah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan, dengan adanya fenomena La Nina tahun ini, dirinya meyakini akan ada gangguan pasokan untuk produksi CPO global. La Nina merupakan fenomena cuaca dimana intensitas dan lamanya curah hujan berada di atas rata-rata normal. Dengan demikian, fenomena ini akan menjadi risiko kenaikan harga CPO global untuk pekan ini.

Hal ini diperkuat dengan data Intertrek Testing Services, sebuah perusahaan surveyor kargo. Intertrek melaporkan bahwa ekspor CPO Malaysia pada periode 1-25 Februari meningkat 7,9% secara bulanan menjadi 919.765 ton

Mirae Asset memperkirakan harga CPO global akan diperdagangkan lebih tinggi, mengingat beberapa katalis positif yang datang minggu ini. “Dalam pandangan kami, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan saham lainnya yang terkait CPO lainnya akan menarik minggu ini,” tulis Andy dalam riset, Selasa (2/3).

Baca Juga: IHSG menguat 0,10% ke 6.344 pada akhir sesi I, Selasa (2/3)

Sementara itu, komoditas energi seperti minyak mentah dan batubara diproyeksi akan diperdagangkan dengan harga yang bervariasi pekan ini. Untuk batubara misalnya, berita terbaru menyebut, kontribusi konsumsi batubara terhadap bauran energi China turun dari 60,4% pada tahun 2017 menjadi 57,0% pada tahun 2020.

Negeri Tirai Bambu ini telah secara aktif memangkas konsumsi batubara dan dilaporkan telah menutup sekitar 100.000 boiler berbahan bakar batubara berukuran kecil yang tidak efisien serta menutup semua boiler dengan kapasitas di bawah 35 ton uap per jam di area utama.

Di sisi lain, masalah geopolitik antara China dan Australia masih belum terselesaikan. Dus, hal ini akan menguntungkan perusahaan batubara Indonesia dalam waktu dekat.

Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor Rp 14.305 per dolar AS, melemah 1,55% dalam empat hari

Sejumlah komoditas logam seperti nikel juga akan diperdagangkan dengan harga yang bervariasi pekan ini. salah satunya,  produksi baja tahan karat (stainless steel) China bulan Januari sedikit menurun menjadi 90,2 juta ton, menurun 1,1% secara bulanan dan naik  12,9% secara tahunan.

Meskipun jumlah produksi baja tahan karat China bulan Januari menurun, Mirae Asset menilai angka ini masih terlihat solid. Selain nikel, harga emas dan timah juga akan diperdagangkan dengan harga yang bervariasi sepanjang pekan ini. 

Baca Juga: Harga emas Antam berada di Rp 923.000 per gram pada Selasa (2/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×