kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak racikan portofolio di tengah ancaman virus corona


Selasa, 28 Januari 2020 / 22:36 WIB
Simak racikan portofolio di tengah ancaman virus corona
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerakkan saham emiten di Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan. Pertumbuhan ekonomi global juga terancam melambat karena bibit penyakit ini muncul dan melumpuhkan aktivitas sebuah negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu China. 

Tidak heran bila kondisi ini turut mengkhawatirkan investor hingga mengalihkan dana investasi mereka ke aset yang lebih aman (safe haven). Mengutip Bloomberg, Selasa (28/1), harga emas berjangka untuk pengiriman April 2020 di Commodity Exchange naik 0,13% dan menyentuh rekor tertinggi sejak lebih dari lima tahun silam di US$ 1.585 per ons troi. 

Baca Juga: Simak rekomendasi sektor saham pilihan analis di tengah kekhawatiran virus corona

Aset safe haven lain, seperti dolar AS dan yen juga cenderung menguat setelah kekhawatiran terhadap virus corona yang mematikan semakin tinggi. Data terbaru memperlihatkan, jumlah korban akibat virus corona mencapai 106 dengan tingkat kasus baru sebanyak 4.500 dan tersebar di 16 negara. 

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan China memiliki ekonomi kuat dan tidak ada negara yang tidak bekerjasama dengan China. Maka ketika pertumbuhan ekonomi China berpotensi menurun karena imbas dari virus corona, kegiatan ekonomi negara lain juga berpotensi melambat. 

Meski begitu Eko optimistis dampak negatif virus corona akan mereda. Dengan kata lain saat aset berisiko kini cenderung terkoreksi, maka ini saatnya investor untuk akumulasi beli saham di harga murah. 

"Ingat, harga saham turun bukan karena perusahaan itu fundamentalnya jelek tetapi karena sentimen global yang tidak mendukung, ketika wabah corona selesai maka pasar saham bisa bullish kembali," kata Eko, Selasa (28/1). 

Senada, Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan tren penguatan aset safe haven hanya sementara dan akan berbalik melemah jika penyebaran virus corona mereda. 




TERBARU

[X]
×