kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak prospek kinerja reksadana saham usai ambles di kuatal I-2021


Selasa, 06 April 2021 / 07:00 WIB
Simak prospek kinerja reksadana saham usai ambles di kuatal I-2021


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja kinerja reksadana saham di kuartal I-2021 kurang menguntungkan. Bahkan, hampir seluruh jenis reksadana berada di zone merah karena tekanan di pasar saham dan pasar obligasi dalam negeri.

Walau begutu, mamun, para manajer investasi tetap optimistis harapan ekonomi pulih akan menjadi katalis positif bagi reksadana saham. 

Berdasarkan data Infovesta Utamarata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin dalam  Infovesta 90 Equity Fund Index menurun 5,11% ytd hingga akhir Maret. 

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan meski saat ini kinerja reksadana saham masih mengecewakan, ke depan kinerja reksadana berpotensi pulih dengan adanya vaksin. Menurutnya, harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat seiring distribusi vaksin yang lancar bisa mengangkat kinerja reksadana saham. 

Di tengah kondisi yang serba tidak pasti saat ini, Reza mengatakan cenderung mengisi reksadana saham racikannya dengan aset dari saham-saham siklikal atawa saham yang penghasilannya berhubungan erat dengan ekonomi yang sudah berjalan normal dan mobilitas kembali ramai. 

"Sektor industri dasar, keuangan, trade and service, properti dan consumer di kapitalisasi besar dan menengah jadi pilihan kami karena memiliki beta dan alpha yang positif dibanding IHSG," kata Reza. 

Baca Juga: Data inflasi AS di kuartal II-2021 penentu kinerja industri reksadana

Sementara, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto memproyeksikan kinerja industri reksadana di kuartal II-2021 cenderung tertekan dan minim sentimen positif. Sementara, kinerja pasar saham dan obligasi di kuartal II-2021 masih bergantung pada data inflasi AS yang keluar sekitar April dan Mei. 

"Pelaku pasar memproyeksikan inflasi AS akan naik, tetapi setinggi apa kenaikannya, itu yang saat ini dinanti," kata Rudiyanto, Jumat (2/4). 

Selain itu, pelaku pasar juga menanti data laporan kinerja keuangan emiten periode kuartal II-2021 yang keluar di kuartal III-2021.Rudiyanto memproyeksikan kinerja keuangan emiten periode kuartal II-2021 baru akan terlihat membaik. 

Oleh karena itu, Rudiyanto memproyeksikan kinerja reksadana saham baru akan bangkit di kuartal III-2021. Hingga saat ini Ruiyanto tetap optimistis target IHSG tetap tumbuh ke 6.700 di akhiri tahun ini. 

Kompak, untuk akhir tahun, Reza memproyeksikan IHSG berpotensi shoot up ke level 6.700.

Selanjutnya: Kinerja reksadana sepanjang kuartal I-2021 masih lemah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×