kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak prediksi ekonom untuk rupiah pada perdagangan besok


Rabu, 15 Januari 2020 / 19:36 WIB
Simak prediksi ekonom untuk rupiah pada perdagangan besok
ILUSTRASI. Petugas mendorong troley yang mengangkut tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Rupiah menguat dan ditutup melemah tipis 0,11% ke level Rp 13.695 per dolar AS pada hari ini.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (15/1) rupiah terpantau melemah. Pada awal perdagangan rupiah bergerak melemah dan menyentuh level terendah intraday di level Rp 13.720 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut melemahnya rupiah kemudian tertolong oleh keluarnya data neraca perdagangan. Berkat rilis data tersebut, rupiah cenderung menguat dan ditutup melemah tipis 0,11% ke level Rp 13.695 per dolar AS.

“Neraca perdagangan bulan Desember 2019 tercatat defisit US$ 28,2 juta, angka ini menyusut jauh bila dibandingkan November yang defisitnya mencapai US$ 1,39 miliar. Inilah yang kemudian mengangkat performa rupiah,” ujar Josua kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Perdamaian AS-China makin dekat, investasi saham dan obligasi akan lebih menarik

Setali tiga uang, Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto menyebut kinerja perdagangan yang membaik kemudian disambut positif oleh pelaku pasar. Oleh karena itu ia memproyeksikan rupiah bisa bergerak menguat ke level Rp 13.500-Rp 13.750 sepanjang pekan ini.

“Defisit perdagangan di 2019 lalu sebesar US$ 3,2 miliar, jauh lebih rendah dari 2018 yang mencapai US$ 8,9 miliar. Semoga saja bisa konsisten sepanjang tahun ini sehingga pada akhirnya bisa menurunkan defisit di 2020 ini, bahkan kalau bisa hingga surplus,” jelas Ryan.

Sementara Josua justru memperkirakan rupiah akan kembali melemah tipis pada perdagangan esok hari. Dia menilai saat ini sentimen yang terbangun di pasar mengenai kelanjutan perang dagang AS-China cenderung melemahkan mata uang garuda.

Baca Juga: Arah rupiah tergantung kesepakatan dagang AS-China

“Sentimen yang sudah terbangun pada hari ini setelah adanya laporan bahwa tarif impor China tidak akan berubah hingga November mendatang setelah pemilu AS. Meskipun, pelemahan ini cenderung tidak terlalu signifikan,” terang Josua

Oleh karena itu Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.675–Rp 13.750 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×