kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan turun 3%, harga emas ada di jalur pelemahan dalam tiga pekan berturut-turut


Jumat, 27 November 2020 / 11:17 WIB
Sepekan turun 3%, harga emas ada di jalur pelemahan dalam tiga pekan berturut-turut
ILUSTRASI. Harga emas turun lebih dari 3% di pekan ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas berada di jalur pelemahan untuk tiga minggu berturut-turut seiring tumbuhnya optimisme atas vaksin virus corona yang mendorong investor masuk ke aset berisiko dan keluar dari aset safe-haven seperti emas.

Jumat (27/11) pukul 11.00 WIB, harga emas spot turun 0,2% ke US$ 1.807,86 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka stabil di US$ 1.806 per ons troi. 

Dengan ini, harga emas sudah melemah 3,3% pada minggu ini.

Sementara itu, bursa saham di Asia mengalami tekanan setelah sempat berada di dekat rekor tertinggi karena AstraZeneca menghadapi pertanyaan rumit tentang tingkat keberhasilan calon vaksin Covid-19 miliknya. Hal tersebut diprediksi dapat menghalangi peluang AstraZeneca untuk mendapatkan persetujuan peraturan yang cepat di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Baca Juga: Harga emas bergerak stabil di US$ 1.810 per ons troi pada pagi ini

"Untuk pasar, saya tidak berpikir itu (keraguan atas efektivitas vaksin) mengubah persepsi tentang perkiraan bahwa vaksin akan datang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya,” kata Analis Pasar IG, Kyle Rodda.

Tetapi investor tetap membeli narasi terkait pemulihan ekonomi yang meningkat pada tahun 2021 dan itu saja mendorong investor untuk melikuidasi kepemilikan emas, Rodda menambahkan.

Di sisi teknis, dukungan untuk emas tetap berada di atas US$ 1.800 per ons, sementara perak terus terlihat mendukung minat terhadap level psikologis di US$ 23 level, kata MKS PAMP dalam sebuah catatan.

Meningkatkan prospek stimulus lebih lanjut, juga masih menjadi angin segar bagi emas. Emas telah naik 19,2% di tahun ini didorong oleh stimulus besarr-besaran yang dilakukan sejumlah bank sentral untuk melindungi ekonomi. 

"Dengan suku bunga riil yang tetap sangat rendah, dolar secara struktural lemah dan dengan pemilihan Menteri Keuangan mendatang yakni (Janet) Yellen, maka daya tarik emas jangka panjang sebagai safe-haven akan tetap bagus," ujar Avtar Sandu, Senior Commodities Manager Phillip Futures.

Selanjutnya: Sri Mulyani sebut butuh pertumbuhan ekonomi 8% agar Indonesia menjadi negara maju

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×