kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang Ramadan, harga CPO merangkak naik


Selasa, 28 Mei 2019 / 19:41 WIB
Sepanjang Ramadan, harga CPO merangkak naik


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramadhan segera berakhir, kurang dari sepuluh hari menjelang hari raya Idul Fitri. Nampaknya, harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit telah mendapatkan stimulus dari momentum ini.

Mengutip Bloomberg, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2019 di Malaysia Derivative Exchange pada Jumat (29/3) pukul 17.37 WIB berada di level RM 2.010 per metrik ton. Angka ini tumbuh sebanyak 1,15% dari harga CPO sebelumnya RM 1.987 per metrik ton.

Bahkan jika ditelaah sejak awal Ramadhan, harga minyak sawit telah menguat 7,08% atau berada di level RM 1.877 pada Senin (6/5). Wajar saja, minyak sawit merupakan salah satu bahan dasar makanan dan kebutuhan rumah tangga, sebut saja minyak goreng, sabun, dan kosmetik.

Analis Asia Trade Poin Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan indeks konsumsi saat Ramadhan akan meningkat, sehingga berdampak sama terhadap permintaan CPO. Mengutip Bloomberg, terbukti data ekspor minyak sawit Malaysia pada periode pengiriman 1-25 Mei naik 8,5% dari periode sama bulan lalu di level 1,39 juta ton.

Sejalan dengan data surveyor ekspor CPO Malaysia dalam periode sama naik 15,6% dibanding bulan lalu yang mencapai 1,4 juta ton. Deddy mengatakan pencapaian ini masih mengikuti tren kenaikan bulan April.

Dia menambahkan kenaikan harga CPO masih mendapatkan katalis kenaikan harga minyak kedelai yang menguat. Adapun kontrak minyak kedelai Chicago Juli, Selasa (28/5) pukul 18.26 WIB naik 1,1%.

Namun, perjalanan minyak sawit masih panjang di tahun ini. Ke depan Deddy mengira tren harga minyak kedelai tidak akan terlalu banyak berdampak kepada CPO. Sebab impor CPO ke kawasan Eropa bulan lalu turun 1%, sementara dalam periode yang sama impor minyak kedelai naik 9% di Benua Biru.

Lebih lanjut, Deddy mengatakan harga CPO bakal dipengaruhi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Yang mana negeri Tirai Bambu adalah net eksportir CPO di dunia. Saat ekonomi China goyah maka ekspor cpo akan terganggu.

Dijadwalkan kedua belah pihak bakal bertemu bulan depan dalam rapat G20 yang akan dihadiri Presiden AS, Donald Trump dan Xi Jim Ping. Biar perang dagang usai, harga CPO masih rawan koreksi. “Harga CPO sampai saat ini belum naik signifikan ke area RM 2.200-RM 2.300 per metrik ton,” kata Deddy kepada Kontan, Selasa (28/5).

Deddy memprediksi pada perdagangan, Rabu (29/5) harga minyak sawit bakal berada di rentang RM 2.013-RM 2050 per metrik ton. Sementara sampai akhir pekan ini di kisaran RM 1.990-RM 2.080 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×