kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat terpuruk, poundsterling diproyeksikan akan bangkit terhadap euro pekan ini


Minggu, 22 Maret 2020 / 15:27 WIB
Sempat terpuruk, poundsterling diproyeksikan akan bangkit terhadap euro pekan ini
ILUSTRASI. Pergerakan pasangan EUR/GBP kembali melemah pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan EUR/GBP kembali melemah pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin. Ini menjadikan pelemahan sudah terjadi dalam dua hari berturut-turut. Padahal sebelumnya, mata uang euro selalu perkasa ketika disandingkan dengan poundsterling Inggris.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (20/3), pasangan EUR/GBP tercatat terkoreksi 1,08% ke level 0,9207. Pada penutupan Kamis (19/3), pasangan ini berada di level 0,9308.

Sebelum memasuki tren penurunan pada dua hari terakhir, pasangan EUR/GBP sempat berada di level 0,9395 pada 18 Maret 2020. Level tersebut merupakan level yang tertinggi dalam tujuh bulan terakhir di mana saat itu level EUR/GBP sempat menyentuh 0,9324.

Baca Juga: Pasangan GBP/USD diperkirakan akan kembali melemah pekan ini

Analis HFX Berjangka Ady Phangestu menyebut, langkah yang diambil bank sentral Inggris, Bank of England (BoE) berhasil membuat poundsterling terangkat dalam dua hari ke terakhir. Langkah yang diambil BoE yakni memotong suku bunga menjadi 0,1%.

Selain itu, BoE juga meningkatkan kepemilikannya atas obligasi pemerintah dan korporasi Inggris sebesar £ 200 miliar. “Aksi tersebut direspons positif pasar dan menguatkan poundsterling. Padahal sebelumnya poundsterling berada di bawah tekanan jual yang ekstrem karena para investor khawatir Inggris terlambat menanggapi wabah virus corona,” ujar Ady kepada Kontan.co.id, Minggu (22/3).

Kondisi fundamental Uni Eropa juga terlihat kurang baik pada Jumat kemarin sehingga turut menambah sentimen negatif terhadap euro. Ady menuturkan, rilis data terbaru menyebutkan data Iklim Bisnis IFO Jerman turun menjadi 87,7.

Baca Juga: Selamatkan dari kehancuran, Inggris bakal beli saham perusahaan maskapai penerbangan

Selain itu, ekonom lembaga IFO Clemens Fuest mengatakan, ekonomi Jerman mungkin menyusut 6% karena wabah virus corona. Hal tersebut terindikasi dari rilis data pekan lalu, di mana ZEW Current Conditions Index turun menjadi -43.1 dari -15.7. Selain itu, data Economic Sentiment Index juga turut merosot dari 8.7 menjadi -49.5.

Ady menghitung pada pekan depan, pasangan ini kemungkinan akan bergerak dalam rentang 0,9000-0,9250. Mengingat sterling mulai bangkit dari keterpurukannya. Sementara rilis data ekonomi PMI, tentang manufaktur zona Uni Eropa (Prancis dan Jerman) yang diproyeksikan melemah akan menjadi sentimen pemberat euro.

Sementara dari segi teknikal, pasangan EUR/GBP masih bergerak di atas rata-rata pergerakan MA 50, MA 120 dan MA 200. Sedangkan indikator RSI sedikit menunjukkan momentum yang memudar tetapi masih berada pada sentimen positif. Lalu MACD belum mengindikasikan sinyal jual dan masih berada di atas zona beli.

Baca Juga: The Fed tiba-tiba pangkas bunga, dolar AS tersungkur hingga 1%

“Oleh sebab itu, saya merekomendasikan untuk beli pasangan EUR/GBP pada pekan depan. Untuk support pasangan ini ada di level 0,9075 - 0,9000 - 0,8925 sementara resistance ada di level 0,9175 - 0,9250 - 0,9325,” pungkas Ady.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×