kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semen Baturaja (SMBR) alokasikan capex Rp 150 miliar tahun depan


Kamis, 19 Desember 2019 / 18:31 WIB
Semen Baturaja (SMBR) alokasikan capex Rp 150 miliar tahun depan
ILUSTRASI. Pabrik semen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Foto Dok SMBR


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berencana untuk melakukan beberapa ekspansi dan pengembangan usaha. Oleh karenanya, emiten penghuni Indeks Kompas100 ini mengalokasikan belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar.

VP Corporate Secretary Semen Baturaja, Basthony Santri mengatakan, capex tersebut akan digunakan salah satunya untuk pengembangan tambang Pelawi. Kontan.co.id mencatat, hasil dari tambang ini akan disuplai untuk pabrik baru SMBR yakni Baturaja II.

Baca Juga: Masih dibayangi oversupply, simak rekomendasi saham untuk emiten semen

Belanja modal juga akan digunakan untuk rekondisi jalur emplacement 3 situs serta persiapan Pabrik Baturaja III. Rencananya, pabrik anyar yang terletak di Jambi tersebut akan memiliki kapasitas produksi 2 juta ton semen per tahun.

Selain itu, capex juga akan dianggarkan untuk pengembangan terminal semen, persiapan produk hilir turunan semen hingga beberapa investasi yang sifatnya rutin. Basthony melanjutkan, seluruh dana belanja modal SMBR tahun depan akan berasal dari dana internal perusahaan.

Per kuartal III 2019, penjualan semen SMBR mencapai 1,51 juta ton. Hingga akhir tahun, SMBR menargetkan dapat menjual 2,1 juta ton. Kontan.co.id mencatat, jumlah ini lebih rendah dibandingkan target penjualan sebelumnya yang mencapai 2,3 juta ton.

Baca Juga: Potensi Pasar Ekspor Semen Bagus tapi Persaingannya Juga Sengit

Hal ini tidak lepas dari melemahnya permintaan semen khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). “Karena kalau dilihat dari permintaan di Sumbagsel saat ini masih terkoreksi 10% secara year-on-year,” ujar Basthony kepada Kontan.co.id, Kamis (19/12).

Meski demikian, Basthony optimis SMBR dapat mencapai target penjualan tersebut. SMBR pun telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi kondisi kelebihan pasok (oversupply) yang tengah melanda industri semen.

Diantaranya adalah dengan melakukan efisiensi biaya serta menggenjot penjualan klinker/terak (semen setengah jadi) ke pasar ekspor.

Baca Juga: Belum mau ekspor, Semen Baturaja siapkan dua pasar baru dalam negeri di 2020

Selain itu, SMBR juga memperkuat distribusi dan logistik dengan implementasi distribution center di Wilayah Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, hingga Bangka Belitung. Sebab, SMBR merupakan market niche yang berfokus pada pasar Sumbagsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×