kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah konglomerat mengincar aset LafargeHolcim


Jumat, 17 Agustus 2018 / 16:53 WIB
Sejumlah konglomerat mengincar aset LafargeHolcim
ILUSTRASI. LafargeHolcim


Sumber: Bloomberg | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana LafargeHolcim Ltd untuk menjual unit usahanya di Indonesia, menarik minat para miliader Asia dan para pesaing regional. Salah satunya, Japan's Taiheiyo Cement Corp.

Sumber Bloomberg yang mengetahui transaksi ini mengatakan, taipan Malaysia Francis Yeoh, pemilik YTL Corp juga berminat terhadap tawaran LafargeHolcim. Tak hanya itu, perusahaan semen lokal, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) juga dikabarkan sedang membidik tawaran tersebut. 

Tak ketinggalan, unit bisnis HeidelbergCement AG, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga mempertimbangkan penawaran tersebut. 

Informasi saja, LafargeHolcim membidik US$ 2 miliar dalam transaksi itu. Tawaran ini juga menarik minat konglomerat pemilik Salim Group, Anthoni Salim. Namun, sumber itu bilang kalau negosiasi masih dalam tahap awal.

Seperti dikutip Dealstreet Asia, Jumat (17/8),  Direktur Indocement Oey Marcos mengaku masih mempelajari tawaran tersebut. Sementara itu, petinggi Salim Group enggan berkomentar. 

Lalu, perwakilan Taiheiyo mengatakan, perusahaan memang tengah mempertimbangkan transaksi itu lantaran mengejar ekspansi di Asia Pasifik. 

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan, sampai saat ini belum ada informasi resmi mengenai transaksi tersebut dan menolak berkomentar lebih lanjut.

Seperti diketahui, LafargeHolcim merupakan perusahaan asal Swiss yang memegang kendali penuh atas PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). LafargeHolcim menguasai 80,64% atau setara 6,18 miliar saham SMCB melalui anak usahanya, Holderfin B.V.

Divestasi ini merupakan program dari Chief Executive Officer (CEO) LafargeHolcim yang baru, Jan Jenisch. Jan yang terpilih pada Maret lalu mengumumkan rencana setidaknya melepas sejumlah asetnya dengan total nilai US$ 2 miliar tahun depan. 

Divestasi itu merupakan salah satu strategi daur ulang bisnis lima tahunan demi menambah penjualan dan arus kas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×