kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) resmi melantai di BEI


Rabu, 08 April 2020 / 09:59 WIB
Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) resmi melantai di BEI
ILUSTRASI. Ilustrasi saham Bursa Efek Indonesia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/12/2018.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham SBAT ini resmi tercatat sebagai perusahaan ke-21 yang melantai di BEI pada tahun 2020.

Sebelumnya, SBAT telah melakukan penawaran awal (bookbuilding) bersama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas serta memperoleh respons yang positif dari calon investor.

Baca Juga: Masih ada 23 perusahaan yang antre IPO di BEI tahun ini, berikut daftarnya

Hal ini terbukti dari adanya oversubscribed pesanan saham sebanyak 1,42 kali dari total penawaran atau 43,13 kali dari porsi pooling pada saat penawaran umum perdana saham yang dilakukan pada tanggal 1 April-3 April 2020.

Dalam Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO), SBAT melepas 425 juta lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 105 per saham. Dengan demikian, maka SBAT meraup dana segar sekitar Rp 44,62 miliar dari hasil IPO.

Bersamaan dengan IPO, SBAT juga menawarkan pemanis berupa 425 juta waran seri I yang menyertai saham baru yang dikeluarkan dalam IPO.

Pemegang satu saham SBAT berhak memperoleh satu Waran Seri I, dimana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dalam portepel dengan harga pelaksanaan Rp 120.

Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun yang baru dapat dilaksanakan selama enam bulan setelah efek tercatat di BEI.

Sekitar 78,55% dana hasil IPO akan digunakan SBAT untuk kebutuhan belanja modal yaitu penambahan fasilitas produksi berupa pembelian mesin Open End Machine dan Finisher Drawframe serta beberapa mesin lainnya.

Sementara sisanya (sekitar 21,45%) akan digunakan untuk keperluan modal kerja SBAT dalam rangka pembelian bahan baku, biaya pemasaran, dan perlengkapan keperluan lainnya.

Baca Juga: Berikut daftar lengkap 22 calon emiten yang siap IPO hingga akhir tahun ini

“Di tengah kondisi gejolak pasar modal yang sedang terjadi, perseroan tetap optimis untuk mengembangkan bisnisnya dan menjadi perusahaan publik yang terus bertumbuh dengan menerapkan prinsip tata kelola yang sehat,” ujar Direktur Utama Sejahtera Bintang Abadi Textile, Jefri Junaedi, Rabu (8/4).

Adapun pada perdagangan perdana hari ini, saham SBAT langsung melesat 32,29% ke level Rp 141 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×