kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Samindo Resources (MYOH) memfokuskan penggunaan capex untuk beli alat berat


Senin, 07 Oktober 2019 / 19:18 WIB
Samindo Resources (MYOH) memfokuskan penggunaan capex untuk beli alat berat
ILUSTRASI. PT Samindo Resources


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) mengalokasikan dana US$ 17,8 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Angka ini naik 27,3% dibandingkan dengan anggaran capex tahun lalu sekitar US$ 13,98 juta.

Investor Relations MYOH Ahmad Zaki mengatakan, hingga semester pertama 2019 capex MYOH telah terserap 50% dan digunakan untuk pembelian 10 unit dump truck.

Lebih lanjut, Zaki mengatakan tahun ini seluruh capex akan digunakan untuk pembelian alat-lata berat. Hal ini tidak lepas dari tujuan MYOH untuk menggenjot produksi dan mendukung aktivitas pengangkutan batubara. “Pembelian alat-alat berat digunakan untuk menggenjot produksi,” ujar Zaki saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/10).

Baca Juga: Begini jalan panjang Samindo Resources (MYOH) untuk masuk ke bisnis energi listrik

Tahun ini, emiten penyedia jasa pertambangan batubara ini menargetkan dapat mengeruk 10,7 juta ton batubara. Hingga Agustus 2019, produksi MYOH telah mencapai 7,8 juta ton atau naik 1,6% dari periode tahun sebelumnya.

Sementara volume pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) telah mencapai 35,8 juta bank cubic meter (bcm) atau naik 2,59% dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Untuk diketahui, pada semester pertama 2019 kinerja MYOH boleh dibilang cukup baik. Pendapatan MYOH naik 8,1% menjadi US$ 120,87 juta. Sedangkan MYOH membukukan laba bersih sebesar US$ 11,28 juta atau turun 14,5%.

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) menarik diri dari tender proyek PLTS di Bali

MYOH pun mulai mencoba peruntungan untuk masuk ke segmen Independent Power Producer (IPP). MYOH sempat megikuti tender dua proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bali, namun pada akhirnya mengundurkan diri karena tidak sesuai spesifikasi.

Selain itu, MYOH juga pernah berpartisipasi dalam tender proyek IPP PLTU Kaltim 6 pada 2017 dan mengikuti tiga tender PLTS di Sumatera pada tahun 2018. Namun, nasib baik masih belum berpihak pada MYOH kala itu.

MYOH pun tidak menutup kemungkinan untuk mengikuti tender terbaru untuk pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) maupun PLTS. Terakhir, Zaki mengatakan saat ini pendapatan MYOH masih akan ditopang pada jasa pertambangan batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×