kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham properti rebound, ini pemicunya


Rabu, 17 Oktober 2018 / 22:23 WIB
Saham properti rebound, ini pemicunya
ILUSTRASI. saham properti


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor properti mendaki penutupan pasar saham, Rabu (17/10). Sejumlah sentimen positif dinilai mendorong kenaikan saham sektor ini. Salah satunya, kabar bahwa pemerintah akan merevisi aturan soal kepemilikan asing terhadap properti dari yang semula hak guna menjadi hak milik.

Saham-saham yang mencatat kenaikan anatara lain, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang naik 6,34%, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 5,33%, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 5,26%, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 5,11%, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 3,11%, PT Alam Sutera Realty (ASRI) naik 2,21% dan PT PP Properti yang naik 2,06%.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, isu ini memang menjadi salah satu sentimen positif untuk sektor properti. Sentimen positif lainnya yakni kabar kalau Bank Indonesia (BI) akan melakukan relaksasi aturan down payment (DP) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau aturan Loan to Value dan Financing to Value (LTV/FTV). 

"BI juga disebut akan mempermudah proses kepemilikan rumah seperti dengan memperbolehkan over kredit sampai dengan pencairan KPR secara inden," kata Reza, Rabu (17/10)

Reza bilang, sentimen yang paling berpengaruh besar terhadap pergerakan saham properti saat ini adalah relaksasi aturan LTV. Karena pembeli terbesar properti datang dari dalam negeri dibandingkan orang-orang asing. 

"Tidak banyak orang asing yang membeli properti tipe residensial, kebanyakan memilih apartemen. Untuk apartemen, lebih banyak di emiten PWON, PPRO, dan LPKR. Sedangkan emiten lain banyak mengandalkan land bank dan residensialnya," kata Reza

Reza melanjutkan, semua saham properti masih menarik meski untuk saat ini kinerja fundamentalnya belum begitu terlihat membaik karena sektornya juga masih konsolidasi. Itu terlihat dari pertumbuhan marketing sales yang masih rendah. "Ke depan, tentunya akan tergantung dari minat dan daya beli masyarakat terhadap properti baru, termasuk kemudahan melalui pelonggaran LTV dan stabilnya harga properti sehingga terjangkau," tutup Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×