kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham poultry ditopang tekanan pasokan DOC dan aksi beli asing


Rabu, 23 Oktober 2019 / 23:07 WIB
Saham poultry ditopang tekanan pasokan DOC dan aksi beli asing
ILUSTRASI. Saat ini waktu yang tepat jika investor hendak melakukan akumulasi beli pada saham-saham emiten poultry. KONTAN/Baihaki/14/10/2019


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham poultry seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menguat beberapa waktu ke belakang.

Berdasarkan data RTI, harga saham CPIN hari ini menguat 2,68% ke Rp 6.700 per saham. Tidak hanya mengokohkan diri di top daily movers, CPIN juga masuk dalam kategori top movers saham sepanjang bulan Oktober 2019. Bulan ini, harga saham CPIN sudah menguat 25,2%.

JPFA pun menunjukkan kenaikan harga saham. Hari ini (23/10), harga saham JPFA menguat 5,44% ke level Rp 1.745. Sepekan terakhir harga saham JPFA sudah menguat 10,44%. Sebulan ke belakang, harga saham JPFA menguat 19,11%.

Baca Juga: Kinerja tetap ciamik, saham-saham ini mampu menahan laju penurunan IHSG pada Oktober

Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia menyebut, kenaikan harga saham emiten poultry didukung oleh permainan supply dan demand. Oleh karena itu, sentimen yang berhasil menggerakan harga saham dua emiten poultry ini hanya bersifat jangka pendek.

“Kenaikannya ini didorong sentimen supply day old chicken (DOC). Sebelumnya DOC sempat oversupply hingga Kementerian mengarahkan untuk mengurangi DOC dengan cara menarik telur tetas fertil sehingga supply berkurang maka mendorong kenaikan harga,” kata Cathy, Rabu (23/10).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan, harga saham emiten poultry ini juga didorong oleh aksi beli asing dalam jumlah besar yang memicu kenaikan harga saham CPIN maupun JPFA. William menilai, aksi akumulasi beli terjadi karena harga saham dua emiten ini sebelumnya sudah terdiskon parah dari harga tertinggi.

Baca Juga: Aturan ayam akan diperketat, begini prospek emiten poultry

William melihat, prospek kedua saham ini masih menarik hingga akhir tahun nanti. Dia menambahkan, saat ini waktu yang tepat jika investor hendak melakukan akumulasi beli pada saham-saham emiten poultry.

Cathy merekomendasikan untuk mengakumulasikan JPFA di level Rp 1.750 untuk jangka pendek. Sementara William merekomendasikan untuk mengakumulasikan saham JPFA dengan target Rp 2.000–Rp 2.500 dan untuk CPIN Rp 7.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×