kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham HMSP terbang 4,48% sehari, pembeli setahun lalu masih boncos


Rabu, 04 Maret 2020 / 08:51 WIB
Saham HMSP terbang 4,48% sehari, pembeli setahun lalu masih boncos
ILUSTRASI. Petugas membereskan berbagai macam merek rokok yang dipajang pada etalase di sebuah mini market di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (3/3) saham HMSP (H.M. Sampoerna Tbk.) ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham HMSP persis di harga penutupan Rp 1.750 per saham.

Dibandingkan dengan penutupan Senin (2/3), harga saham HMSP naik 4,48% dari Rp 1.675.

Mencatatkan harga tertinggi Rp 1.790 dan harga terendah Rp 1.705, saham HMSP ditutup naik Rp 75 per saham dalam sehari.

Baca Juga: Asosiasi Emiten Indonesia sebut kepercayaan investor di BEI mulai memudar, kenapa?

Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (26 Februari 2020), harga saham HMSP kemarin masih minus 1,96 % dibanding harga saat itu (Rp 1.785).

Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (4 Februari 2020), harga saham emiten ini turun 15,46%, dari semula (Rp 2.070).

Adapun sejak setahun lalu (4 Maret 2019) harga saham HMSP anjlok 54,90% dari harga saat itu (Rp 3.880).

Baca Juga: Saham blue chips kembali jadi penggerak IHSG

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 117, maka price to earning ratio (PER) saham ini 14,96 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 6,36 kali.

Pada akhir sesi perdagangan, Selasa (3/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik lumayan tinggi. 

Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 5.518,63.

Itu berarti dalam sehari, indeks utama di bursa saham Indonesia ini naik sebesar 2,94%.

Kenaikan IHSG itu ternyata sejalan dengan situasi indeks sektoral. Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, seluruhnya positif. Berikut angkanya:

  1. Sektor Infrastruktur (4,23%),
  2. Sektor Barang Konsumsi (3,90%),
  3. Sektor Manufaktur (3,35%),
  4. Sektor Aneka Industri (2,84%),
  5. Sektor Keuangan (2,79%),
  6. Sektor Pertanian (2,75%),
  7. Sektor Industri Dasar (2,69%),
  8. Sektor Tambang (2,67%),
  9. Sektor Konstruksi (2,02%)
  10. Sektor Perdagangan (1,50%).

Tampak bahwa kenaikan paling tinggi terjadai pada indeks sektor Infrastruktur.

Baca Juga: Terpapar virus corona, dana asing diprediksi terus kabur dari pasar saham Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×