kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah menguat 2,2% ke Rp 14.095 per dolar AS disulut optimisme pasar


Rabu, 03 Juni 2020 / 17:56 WIB
Rupiah menguat 2,2% ke Rp 14.095 per dolar AS disulut optimisme pasar
ILUSTRASI. Rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.095 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (3/6).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menunjukkan taringnya pada perdagangan hari ini, Rabu (3/6). Merujuk Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.095 per dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah melanjutkan penguatan kemarin. Pada hari ini, rupiah bahkan melesat 2,22% dibandingkan penutupan sebelumnya, Selasa (2/6) yang berada di level Rp 14.415 per dolar AS.

Setali tiga uang, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga berhasil mencatatkan kinerja positif. Mata uang Garuda ini berhasil ditutup di level Rp 14.245 per dolar AS atau menguat 1,77%.

Baca Juga: IHSG diproyeksi menyentuh 5.000 pada perdagangan Kamis (4/6)

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menuturkan penguatan ini tidak terlepas dari masih tingginya optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi. Sehingga aset berisiko seperti rupiah kemudian diburu dan mendorong rupiah untuk kembali menguat.

“China menunjukkan pertumbuhan data ekonomi yang positif pasca-relaksasi lockdown. Oleh sebab itu aksi beberapa negara untuk melakukan relaksasi hingga pencabutan lockdown masih akan menjadi sentimen penggerak rupiah dan aset berisiko dalam beberapa hari ke depan,” terang Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6).

Baca Juga: Wow! Yield SUN acuan tenor 10 tahun sudah turun di bawah 7%

Sementara itu, Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan, sentimen positif terhadap rupiah masih datang dari aliran dana asing yang masuk ke dalam negeri. “Aliran modal yang cukup kencang masuk ke Indonesia, baik di SUN dan saham, mendorong rupiah menguat tajam dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, mulai stabilnya harga minyak dunia, tampaknya cukup memberikan kepercayaan pada investor akan pemulihan industri manufaktur global,” ungkap Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×