kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah diprediksi kembali melemah pada perdagangan Selasa (1/12)


Senin, 30 November 2020 / 19:15 WIB
Rupiah diprediksi kembali melemah pada perdagangan Selasa (1/12)
ILUSTRASI. Uang rupiah.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang kurang memuaskan. Pada Senin (30/11), rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,21% ke Rp 14.120 per dolar Amerika Serikat (AS).

Namun, kinerja yang sebaliknya justru terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini berhasil mencatatkan penguatan setelah ditutup pada level Rp 14.128 per dolar AS atau menguat 0,12%.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menjelaskan, pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh aksi jual yang didorong oleh profit taking dan keluarnya aliran dana asing. Kendati demikian, secara teknis, Sutopo menilai rupiah saat ini memasuki fase konsolidasi.

“Sehingga pada esok hari, Selasa (1/12), selama belum ada sentimen baru yang signifikan, rupiah akan cenderung bergerak datar,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (30/11).

Baca Juga: Rupiah melemah 0,21% ke Rp 14.120 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (30/11)

Sementara ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menilai sentimen utama yang masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah adalah perkembangan Covid-19 baik secara global maupun di dalam negeri.

“Selain itu, dari dalam negeri besok akan ada rilis data inflasi. Secara umum rupiah punya kecenderungan untuk melemah terbatas pada perdagangan Selasa,” tambah Reny.

Hitungan Reny, besok rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.080 - Rp 14.230 per dolar AS. 

Sementara Sutopo memperkirakan rupiah akan berada pada kisaran Rp 14.050 - Rp 14.250 per dolar AS.

Selanjutnya: BI catat jumlah uang beredar pada Oktober 2020 meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×