kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah bisa terimbas perang dagang AS-China


Jumat, 02 Maret 2018 / 16:09 WIB
Rupiah bisa terimbas perang dagang AS-China
ILUSTRASI. Petugas Merapihkan Mata Uang Rupiah dan Dollar AS


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah.

Mengutip Bloomberg, pada Jumat (2/3) pukul 13.40 WIB, pairing USD/IDR turun 0,21% ke level Rp 13.777. Padahal, pada perdagangan pukul 08.01 WIB, posisi dollar unggul terhadap rupiah sebesar 0,11% di level Rp 13.733 per dollar.

Ahmad Mikail, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, kebijakan tarif impor baja dan alumunium AS bisa menyulut perang dagang alias trade war antara AS dan China. Peristiwa tersebut bisa berdampak negatif ke Indonesia.

"Kalau AS dan China trade war artinya volume perdagangan dunia bisa turun, karena masing-masing negara saling melakukan proteksi," kata Ahmad, Jumat (2/3).

Biasanya, proteksi yang dilakukan kurang bagus untuk pertumbuhan ekonomi karena volume perdagangan turun dan harga barang di AS dan China naik. "Hal ini yang membuat ketakutan banyak pihak," papar Ahmad.

Bagi Indonesia, kata Ahmad, apabila trade war terjadi dapat menyebabkan ekspor Indonesia tertekan. "Ketakutannya kalau China lakukan revaluasi berlebihan pada ekspor AS atau malah bahayanya China jadi menurunkan pembelian obligasi AS dan membuat yield US Treasury naik, ini yang ditakutkan," imbuhnya.

Dalam jangka pendek, Ahmad memproyeksikan, indeks dollar AS melemah, sehingga rupiah bisa menguat tipis. Namun, jangka panjang, Ahmad memproyeksikan rupiah masih melemah. Perkiraannya, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.700 per dollar As sampai dengan Rp 13.730 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×