kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah bisa berlanjut melemah atas dolar AS pada Senin (20/7)


Minggu, 19 Juli 2020 / 16:33 WIB
Rupiah bisa berlanjut melemah atas dolar AS pada Senin (20/7)
ILUSTRASI. Rupiah pada akhir pekan lalu ditutup di level Rp 14.703 per dolar Amerika Serikat (AS) atau terkoreksi 0,53%.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melanjutkan tren negatif pada perdagangan Senin (20/7). Seperti diketahui, rupiah pada akhir pekan lalu ditutup di level Rp 14.703 per dolar Amerika Serikat (AS) atau terkoreksi 0,53%.

Setali tiga uang, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mengalami koreksi. Mata uang Garuda ini turun 1,01% ke level Rp 14.780 per dolar AS pada akhir pekan kemarin.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan potensi pelemahan rupiah akan didorong oleh ancaman resesi ekonomi pada kuartal II dan III-2020.

Baca Juga: Terdorong jenuh beli dolar AS, rupiah diperkirakan menguat di awal pekan ini

“Pelaku pasar terus menanti tanggal 5 Agustus 2020 saat Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan rilis pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020. Sementara itu berbagai lembaga internasional terus melakukan revisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi yang berkisar 0% sd -3.8%,” ujar Bhima ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/7).

Lebih lanjut, Bhima menyebutkan, dampak pandemi terhadap tingkat pengangguran, kinerja manufaktur dan stabilitas politik menjadi indikator utama di negara berkembang. Setelah sebelumnya ada aksi besar-besaran menolak omnibus law, persepsi investor terhadap stabilitas di Indonesia ikut terpengaruh.

Sedangkan dari sisi eksternal, Bhima menilai, penambahan kasus positif virus corona dan ancaman gagal bayar utang dan pailit dari perusahaan multinasional ikut berimbas pada stabilitas rupiah.  

“Terjadi perubahan selera investor global khususnya di AS, dengan mencari saham-saham berkapitalisasi kecil atau small cap yang juga menjadi barometer dari pemulihan ekonomi dalam resesi tahun 2008. Perubahan ini artinya investor sedang merubah total portofolio sahamnya,” tambah Bhima.

Pada perdagangan Senin, Bhima memproyeksikan, rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.750 - Rp 14.900 per dolar AS.

Baca Juga: BI diperkirakan tidak akan memangkas bunga lagi di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×