Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Lonjakan kasus virus corona di India dan kebijakan bank sentral yang mempertahankan suku bunga acuan membuat rupee ambruk. Padahal di saat yang sama, mata uang di kawasan emerging market cenderung menguat karena dolar AS melemah.
Hingga pukul 15.00 WIB, rupee India menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 1,16%.
Rupee kini berada di posisi terendahnya lebih dari empat bulan usai The Reserve Bank of India mempertahankan suku bunga untuk mendukung ekonomi yang dihantam pandemi. Terlebih kini, gelombang kedua infeksi virus corona terjadi di India.
Hari ini, Kementerian Kesehatan India melaporkan 115.736 kasus baru, naik 13 kali lipat hanya dalam dua bulan.
Mengikuti pergerakan rupee, baht Thailand juga terlihat melemah 0,12%. Selanjutnya, dolar Hong Kong turun 0,08% dan peso Filipina koreksi 0,06%.
Baca Juga: Rupiah kembali ditutup menguat tipis ke Rp 14.495 per dolar AS pada hari ini (7/4)
Kemudian ada yuan China dan yen Jepang yang sama-sama terdepresiasi 0,04% terhadap the greenback pada perdagangan jelang sore ini.
Sementara itu, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah ditutup menguat 0,30% terhadap dolar AS.
Disusul, dolar Taiwan yang naik 0,22%. Berikutnya, rupiah yang ditutup menguat 0,07% ke Rp 14.495 per dolar AS. Diikuti, ringgit Malaysia menanjak 0,04% dan dolar Singapura naik tipis 0,03% pada perdagangan jelang sore ini.
Selanjutnya: IHSG menguat 0,56% ke 6.036 pada Rabu (7/4), BBCA, BBRI, dan TLKM dilepas asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
