kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risiko perang dagang meningkat, China optimistis ekonomi tetap tumbuh 6,5%


Selasa, 17 Juli 2018 / 14:53 WIB
Risiko perang dagang meningkat, China optimistis ekonomi tetap tumbuh 6,5%


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China tetap optimistis bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Kendati Negeri Tembok Besar ini menghadapi paruh kedua yang lebih menantang akibat imbas perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), Pemerintah China tetap yakin target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% dapat tercapai.

Yan Pengcheng, Jurubicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) mengatakan, China memiliki ruang kebijakan yang luas untuk menghadapi goncangan. "Secara keseluruhan, kami memiliki kepercayaan diri, kondisi, dan kemampuan yang cukup untuk secara efektif mengatasi ketidakpastian dalam ekonomi dunia dan memastikan kami mencapai target yang ditetapkan pada awal tahun," kata Yan seperti dikutip Reuters, Selasa (17/7).

Pernyataan ini disampaikan China pasca berkembangnya pandangan bahwa China akan menghadapi masa sulit dalam menjaga perkembangan ekonominya secara stabil di paruh kedua tahun ini karena friksi perdagangan dengan AS dan masalah struktural domestik.

Apalagi, Senin (16/7), data produk domestik bruto (PDB) China di kuartal II  2018 tumbuh melambat yakni 6,7% dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar 6,8%. Kenaikan produksi Industri bulan Juni 2018 juga melambat menjadi 6,0% dibandingkan sebelumnya 6,8%, maupun dibandingkan dengan ekspektasi yang mendekati 6,5%. Begitu pun dengan pertumbuhan investasi aset tetap (fixed-asset) juga turun dari 6,1% menjadi 6,0%.

"China akan meningkatkan fleksibilitas kebijakan ekonomi makro dan memastikan fundamental ekonomi makro tetap stabil," kata Yan. Ia menambahkan, pembuat kebijakan juga akan memperluas investasi yang efektif dan mencari cara untuk meningkatkan permintaan domestik.

Menurutnya, sejumlah faktor masih mendukung ekonomi China. Diantaranya, rasio defisit anggaran dan tingkat utang pemerintah yang rendah, rasio kecukupan modal bank komersial dan rasio cakupan penyediaan yang tinggi, penurunan tingkat utang perusahaan serta banyak alat kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak berwenang.

Yan juga mengatakan, NDRC telah menyetujui 102 proyek investasi aset tetap pada semester pertama tahun ini, senilai gabungan 260,3 miliar yuan atau setara US$ 39 miliar.

Ekonom di Bank ING berpendapat demikian. “Jika perang perdagangan memang memukul ekonomi dengan keras, pemerintah akan meningkatkan investasi secara substansial, terutama di sektor teknologi tinggi. Ini akan membantu menstabilkan pertumbuhan ekonomi dan keamanan kerja untuk mencegah kerusuhan sosial, ” tulis ekonom Bank ING dalam catatan, Senin (16/7) lalu.

Menurut Bank ING, bank sentral China kemungkinan besar akan mengesampingkan fokus mengurangi utang finansial untuk terus menggenjot pertumbuhan. Meskipun Pemerintah China akan memberikan dukungan melalui kebijakan fiskal dan moneter, tidak dapat dihindarkan bahwa produksi industri akan melambat karena perang perdagangan membebani sektor manufaktur dan logistik, sehingga berpotensi melukai pertumbuhan upah dan konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×