kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risiko keuangan Soechi Lines (SOCI) meningkat


Rabu, 16 Januari 2019 / 22:36 WIB
Risiko keuangan Soechi Lines (SOCI) meningkat


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitch Ratings menurunkan peringkat atau rating surat utang PT Soechi Lines Tbk (SOCI). Penurunan tersebut kemungkinan membuat kupon atas surat utang senilai US$ 200 juta yang diterbitkan pada awal 2018 lalu oleh emiten perkapalan ini meningkat.

"Itu karena pemegang surat utang melihat adanya kenaikan risiko," ujar Juan Harahap, analis Artha Sekuritas Indonesia, Rabu (16/1). Mereka meminta kupon yang lebih tinggi untuk mengkompensasi kenaikan risiko tersebut.

Seperti diketahui, perusahaan menerbitkan surat utang itu dengan kupon 8,375%. Surat utang bakal jatuh tempo pada 2023.

Fitch sebelumnya memberikan rating B+. Rating kemudian diturunkan menjadi B dengan outlook stabil. Alasannya, tingkat utang atau leverage SOCI selama sembilan bulan tahun lalu naik menjadi 5 kali dari sebelumnya 4,6 kali di 2017.

"Kenaikan itu karena capex yang lebih tinggi namun perolehan EBITDA cenderung mendatar," tulis Akash Gupta, analis Fitch dalam keterangan tertulis, Selasa (15/1).

Hal itu mencerminkan profil keuangan SOCI melemah. Bahkan, kondisi ini diprediksi bakal terus terjadi selama tiga tahun ke depan.

"Jika perusahaan tak mampu menurunkan leverage di bawah empat kali, rating negatif bisa diberikan," jelas Akash.

Manajemen SOCI berdalih, kenaikan utang lantaran perusahaan menarik tambahan pinjaman US$ 70 juta sepanjang 2018. Pinjaman ini digunakan untuk akuisisi dua kapal dan konversi satu kapal menjadi fasilitas penyimpanan dan bongkar muat terapung atawa floating storage and offloading (FSO).

Dua kapal tersebut telah memperoleh kontrak charter antara dua hingga enam tahun kedepan. Efeknya, EBITDA perusahaan membaik. Sehingga, tingkat utang perusahaan bakal menurun di tahun ini. Namun, manajemen belum bersedia merinci sejauh mana penurunan tersebut.

Juan belum bisa memprediksi berapa kemungkinan kenaikan kupon akibat meningkatnya risiko tersebut. Sebab, hal ini juga bakal tergantung dengan negosiasi antara SOCI bersama debitur atau obligator.

Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su sependapat. Risiko bisa berbuntut pada kenaikan kupon meskipun rating turun hanya satu noch menjadi B dari B+.

Cuma memang, banyak faktor yang menentukan sejauh mana kenaikan kupon tersebut. "Ini juga tergantung dari kondisi lokal dan global," imbuhnya.

Tapi setidaknya, tingkat penggunaan atau utilitas kapal SOCI membuat investor masih bullish dengan saham SOCI. Ini mengapa saham SOCI tetap menghijau meski didera sentimen negatif.

"Rekam jejak utilitas SOCI baik, di atas 80%. EFek dari akuisisi dan konversi itu kemungkinan mulai terlihat di kuartal pertama ini," jelas Juan.

Hal itu berkontribusi positif bagi perusahaan. Ini juga mengompensasi sentimen negatif dari kabar kapal Golden Pearl XIV yang menumpahkan minyak di perairan Parepare. Kabarnya, kapal ini milik SOCI.

Juan masih merekomendasikan technical buy jangka pendek dengan target harga Rp 174 per saham. Kemarin, saham SOCI naik 6 poin ke level Rp 158 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×