kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,75   -7,60   -0.82%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Riset Bain&Company: Teknologi blockchain dongkrak perdagangan global hingga US$ 1,1 T


Senin, 22 Oktober 2018 / 21:22 WIB
Riset Bain&Company: Teknologi blockchain dongkrak perdagangan global hingga US$ 1,1 T
ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Menyalin Batin Blockchain


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan laporan riset dari Bain & Company dan HSBC, terdapat fakta bahwa teknologi blockchain dapat meningkatkan pertumbuhan perdagangan global sebesar US$ 1,1 triliun pada tahun 2026. Sedangkan saat ini, volume perdagangan global berada di kisaran US$ 16 triliun.

Teknologi berbasis blockchain diyakini dapat meningkatkan pendapatan tahunan sebesar US$ 2 miliar untuk pembiayaan perdagangan documenter dalam industri perbankan global pada tahun 2026.

Peningkatan pendapatan ini akan datang dari bank-bank yang membiayai lebih banyak untuk transaksi perdagangan dalam bentuk dokumen, bisnis-bisnis baru yang saat ini belum berpartisipasi dalam perdagangan lintas batas, dan perusahaan-perusahaan yang menggeser transaksi pilihan dari akun terbuka ke documenter untuk mitigasi risiko yang lebih besar.

Menurut Sen Ganesh, Partner Bain & Company, blockhain memiliki potensi untuk mengatasi hambatan saat ini dalam pembiayaan perdagangan. “Alhasil, secara radikal blockchain dapat mendefinisikan kembali proses perdagangan global,” katanya dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (22/10).

Joshua Kroeker, Kepala Blockchain dan DLT Pembiayaan Perdagangan di HSBC menambahkan, aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mengadopsi blockchain dalam perdagangan dokumen akan mengalami peningkatan efisiensi, pengurangan risiko, dan perluasan perdagangan ke berbagai perusahaan tertentu.

Dalam riset ini, secara khusus disebutkan teknologi blockchain memberikan sejumlah manfaat. Diantaranya adalah tingkat layanan yang lebih baik dan cepat, biaya pemrosesan yang lebih rendah untuk perbankan dan korporasi, ketersediaan pembiayaan yang lebih banyak dan keputusan pembiayaan yang lebih cepat, transparansi dalam suatu layanan, akurasi data dan validasi yang cepat, berkurangnya masalah modal kerja, hingga percepatan rantai pasokan kepada klien.

Lebih lanjut, untuk mewujudkan potensi penuh teknologi blockchain, para pelaku industri perlu menyetujui jaringan bisnis yang berbasis teknologi tersebut. Apalagi, jaringan ini menyediakan digitalisasi end to end dari pembelian ke pembayaran sehingga masing-masing pelaku industri perlu mengembangkan standar umum untuk teknologi ini.

Tata kelola perusahaan juga harus disesuaikan agar adopsi dan penggunaan blockchain dapat dirasakan oleh seluruh anggotanya. Hal ini membutuhkan investasi yang signifikan untuk membangun teknologi blockchain dan mengintegrasikannya dengan sistem informasi yang ada.

Selain itu, riset ini juga membicarakan perlunya lembaga tertentu untuk berperan sebagai superkonektor. Atau dengan kata lain lembaga ini berfungsi sebagai jembatan dalam suatu jaringan bisnis yang menghubungkan perbankan besar, lembaga pemerintah, dan pihak terpercaya lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×