kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rights issue Summarecon Agung (SMRA) diprediksi bakal laris


Rabu, 24 Februari 2021 / 07:20 WIB
Rights issue Summarecon Agung (SMRA) diprediksi bakal laris


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian emiten lebih memilih pendanaan berbasis ekuitas ketimbang utang. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) misalnya.

Emiten properti ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 3,61 miliar saham. Ini setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga nominal penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) tersebut sebesar Rp 100 per saham. Dengan asumsi harga pelaksanaan di harga penutupan Selasa (23.2) pada Rp 870 per saham, SMRA bakal meraup dana segar hingga Rp 3,14 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (23/2), SMRA bakal menggunakan dana hasil aksi korporasi tersebut untuk memperkuat struktur permodalan. Sedang sebagian lagi akan digunakan untuk ekspansi perusahaan termasuk anak usaha baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) akan rights issue maksimal 3,61 miliar saham

Analis menilai, rights issue SMRA bakal laris. Pasalnya, aksi korporasi ini akan memperbaiki sejumlah rasio keuangan perusahaan. "Dengan asumsi harga saat ini, DER akan turun menjadi 1,52 kali," ujar analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas, Selasa (23/2). Saat ini, DER SMRA ada di level 2,19 kali.

Nilai buku atau price to book value (SMRA) juga akan turun menjadi 1,53 kali. Level 1,76 kali adalah PBV perusahaan saat ini. "Melihat proyeksi tersebut, rights issue SMRA layak untuk dieksekusi (exercise) dan kemungkinan bakal laris," terang Sukarno.

Setali tiga uang, analis Sucor Sekuritas Jeoy Faustian menilai, rights issue bisa menurunkan utang SMRA. Sisa dana hasil rights issue juga bisa digunakan untuk modal ekspansi.

Baca Juga: IHSG naik 0,28% ke 6.272 pada Selasa (23/2), saham TLKM diborong asing

Selain itu, ada kabar pemegang saham mayoritas bakal menjadi pembeli siaga atawa standby buyer rights issue SMRA. "Jadi, rights issue ini kemungkinan besar akan terserap optimal," imbuh Joey.

Sebelum mengeksekusi rencana tersebut, SMRA perlu meminta persetujuan pemegang saham. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait aksi korporasi ini akan dilakukan pada 1 April mendatang.

Asal tahu saja, rights issue tersebut merupakan serangkaian PMHETD yang perusahaan rencanakan sejak beberapa tahun lalu. Tahap pertama atas aksi korporasi ini dilakukan medio 2012.

Saat itu, SMRA melepas 340,25 juta saham. Adapun harga pelaksanaannya Rp 1.550 per saham. Sehingga, SMRA meraup dana segar Rp 527,39 miliar.

Baca Juga: Terdorong domestik retail, jumlah investor pasar modal tembus 4,4 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×