kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Return reksadana terproteksi bisa turun, tetapi masih menarik


Jumat, 06 Maret 2020 / 20:44 WIB
Return reksadana terproteksi bisa turun, tetapi masih menarik
ILUSTRASI. reksadana terproteksi juga cocok bagi investor yang menginginkan imbal hasil yang terukur.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata imbal hasil reksadana terproteksi yang baru meluncur di tahun ini berpotensi menurun seiring tren penurunan suku bunga sudah di depan mata.

Setelah The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin, pasar juga memproyeksikan Bank Indonesia (BI) juga akan memangkas suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate. Kekompakkan para bank sentral memangkas suku bunga merupakan langkah antisipasi dampak negatif penyebaran virus corona yang makin meluas, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kinerja reksadana ini diprediksi membaik di bulan Maret

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, rata-rata imbal hasil reksadana terproteksi tahun lalu berada di 8%-9%. Untuk tahun ini, Wawan memproyeksikan imbal hasil turun ke 7%-8%.

Head of Investment Avrist Asset Management (AM) Farash Farich juga mengatakan, rata-rata imbal hasil reksadana berpotensi turun. Jika di tahun lalu rata-rata imbal hasil sekitar 8,5%, maka di tahun ini sekitar 8%.

"Untuk ke depannya, imbal hasil reksadana terproteksi juga akan mengikuti yield obliagsi yang menjadi basis reksadana terproteksi," kata Farash.

Di samping itu, tren penurunan suku bunga akan menjadi tantangan bagi Farash untuk mencari obligasi dari perusahaan berfundamental baik dan memiliki yield yang menarik.

Baca Juga: Prospek cerah reksadana pasar uang berkat virus corona




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×