kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi melantai di bursa, ini target Itama Ranoraya (IRRA) setahun ke depan


Selasa, 15 Oktober 2019 / 12:49 WIB
Resmi melantai di bursa, ini target Itama Ranoraya (IRRA) setahun ke depan
ILUSTRASI. PT Itama Ranoraya Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/10).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini (15/10), PT Itama Ranoraya Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham IRRA ini menjadi perusahaan yang menggelar initial public offering (IPO) ke- 41 sepanjang 2019 dan menjadi perusahaan ke - 655 yang tercatat di BEI.

Untuk diketahui, Itama Ranoraya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat kesehatan, farmasi, dan kedokteran. IRRA mendistribusikan beberapa peralatan medis buatan PT Oneject Indonesia salah satunya adalah Oneject auto disable syringe (ADS) atau jarum suntik sekali pakai.

Baca Juga: Gandeng Facebook, Indosat (ISAT) luncurkan program internet 101

Untuk diketahui, PT Oneject Indonesia adalah sister company dari Itama Ranoraya. Oneject Indonesia merupakan salah satu produsen alat medis terbesar di Indonesia.

Selain itu, IRRA juga mendistribusikan alat alat medis lainnya seperti abbott diagnostic, terumo BCT dan ortho clinical diagnostic. Adapun pihak yang menjadi mitra distribusi IRRA adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Per Maret 2019, IRRA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 26,38 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 5,49 miliar dengan total aset Rp 97,29 miliar. Pratoto S. Raharjo selaku Direktur Itama Ranoraya mengatakan laba IRRA untuk kuartal ketiga diprediksi sebesar Rp 10 miliar.

Tahun ini, IRRA menargetkan dapat mencetak pendapatan Rp 300 miliar dan laba bersih sebesar Rp 32 miliar. Sementara untuk tahun depan, IRRA sepakat memasang target penjualan sebesar Rp 400 miliar atau naik 33% dibanding target pendapatan tahun ini dan target laba bersih sebesar Rp 46 miliar atau naik 43,75% dari tahun ini.

Pria yang akrab disapa Toto ini mengaku tahun ini proyek pengadaan alat kesehatan dari pemerintah mengalami penundaan akibat adanya momentum Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden. Meski demikian, IRRA tidak berniat untuk merevisi target laba hingga akhir 2019.

Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) tunjuk Chiefy Adi Kusmargono jadi Presdir yang baru

"Tidak ada revisi target. Memang dari pemerintah ada penundaan tetapi mulai bulan Agustus sudah mulai ada proyek pengadaan alat kesehatan," ujar Pratoto saat jumpa pers usai pencatatan saham perdana di Jakarta, Selasa (15/10).




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×