kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Larona Canal kelar, Vale Indonesia (INCO) yakin target produksi nikel tercapai


Jumat, 11 Oktober 2019 / 16:18 WIB
Proyek Larona Canal kelar, Vale Indonesia (INCO) yakin target produksi nikel tercapai
ILUSTRASI. Vale Indonesia (INCO) yakin bisa mencapai target produksi nikel tahun ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO, anggota indeks Kompas100) optimistis target produksi nikel sepanjang 2019 dapat tercapai. Emiten ini menargetkan dapat mengeruk 71.000 ton nikel pada tahun ini.

Optimisme ini bukanlah tanpa alasan. Sebab, INCO telah menyelesaikan proyek Larona Canal Lining pada kuartal pertama tahun ini.

“Sehingga kami optimistis dapat mencapai target produksi,” ujar Bayu Aji, Senior Manager Communication Vale Indonesia kepada Kontan.co.id, Jumat (11/10).

Untuk diketahui, proyek Larona Canal merupakan kegiatan pemeliharaan kanal di pembangkit listik tenaga air (PLTA) Larona guna memastikan pasokan air ke pembangkit listrik lebih stabil.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) baru menggunakan 39% capex hingga Juni 2019

“Sehingga pemeliharaan ini memberi dampak positif pada supply energi ke pabrik pengolahan nikel Vale di Sorowako,” lanjut Bayu.

PLTA Larona merupakan salah satu pembangkit listrik tertua yang dimiliki INCO. Terhitung, sudah sekitar 40 tahun PLTA Larona beroperasi. Selain untuk memastikan kelancaran pasokan air, perawatan ini juga dilakukan guna menimalisir risiko-risiko kerja.

Selain rampungnya proyek Larona, hal lain yang membuat INCO optimis adalah dengan selesainya kegiatan maintenance shutdown dan telah tertanganinya beberapa masalah yang terjadi di tanur listrik.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, per semester I 2019 INCO telah memproduksi 36.034 metrik ton nikel matte atau lebih rendah dibandingkan realisasi periode sama tahun 2018 sebesar 36.034 metrik ton.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) ubah slag nikel menjadi bahan material jalan

Penurunan ini diakibatkan salah satunya oleh pemeliharaan PLTA Larona. Sebab, kala itu perawatan PLTA Larona membuat pasokan listrik ke smelter terganggu sehingga mengakibatkan produksi nikel INCO terganggu.

INCO masih enggan membeberkan realisasi kinerja untuk kuartal ketiga 2019. “Saat ini laporannya sedang digarap oleh tim keuangan kami,” kata Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×