kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek harga tembaga masih lunglai di tahun ini


Rabu, 19 Februari 2020 / 20:46 WIB
Prospek harga tembaga masih lunglai di tahun ini
ILUSTRASI. Harga tembaga untuk kontrak tiga bulan di LME terkoreksi 0,67% ke level US$ 5.773 per metrik ton.


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses mencatatkan rebound pada perdagangan kemarin, belum bisa menjamin prospek positif tembaga hingga akhir tahun. Apalagi sentimen wabah virus corona masih membayang-bayangi pergerakan komoditas logam ini.

Mengutip Bloomberg, harga tembaga untuk kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) terkoreksi sebanyak 0,67% pada perdagangan Selasa (18/2) ke level US$ 5.773 per metrik ton. Bahkan secara year to date (ytd) harga tembaga telah turun 6,22%.

Analis HFX Berjangka Ady Pangestu menilai jika kondisi global tidak berangsur membaik maka harga tembaga tidak akan bergerak memulih. “Tergantung kebutuhan industri, jika dalam kondisi normal harga sudah cukup rendah. Namun jika kondisi memburuk bahan tidak terolah sehingga terjadi penumpukan suplai, tidak menutup kemungkinan harga akan terus turun,” terang Ady kepada Kontan.co.id, Rabu (19/2).

Baca Juga: Tembaga berbalik arah setelah sempat rebound

Kekhawatiran seputar virus corona mereda karena jumlah pasien baru yang terinfeksi berkurang selama dua hari beruntun. Hingga saat ini pemerintah China telah mendata korban jiwa akibat wabah virus ini telah melampaui 2.000 jiwa.

“Wabah ini telah merusak aktivitas ekonomi di China, sebagai konsumen logam terbesar di dunia. Produksi tembaga olahan China menyentuh level terendah dalam 20 bulan terakhir. Impor tembaga olahan Tiongkok kemungkinan akan menurun tahun ini,” kata Ady.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menilai serupa. Menurut dia, prospek tembaga tahun ini terancam karena belum dapat menunjukkan rebound signifikan. “Tren pelemahan masih terlihat sejak kenaikan 2017 atau bearish trend,” kata Wahyu.

Baca Juga: Harga komoditas logam industri kembali terpuruk usai kekhawatiran ekonomi China

Wahyu mengatakan virus corona kali ini seperti wabah SARS yang pernah menyerang China di tahun 2003. Kala itu SARS berdampak buruk bagi perekonomian global selama sembilan bulan. Wahyu memprediksi virus korona dapat memberikan dampak hingga sembilan bulan seperti SARS. “Ini akan menjadi beban bagi outlook tembaga,” kata dia.

Ady memprediksi harga tembaga akan bergerak pada rentang US$ 6.250 per metrik ton hingga US$ 6.500 per metrik ton sampai akhir tahun 2020. Sedangkan Wahyu memproyeksikan tembaga akan bergerak pada rentang harga US$ 5.400 per metrik ton hingga US$ 6.400 per metrik ton dengan catatan sentimen negatif global tak kunjung membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×