kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porsi kepemilikan asing di SBN berpotensi naik menjadi lebih dari 30%


Minggu, 06 Desember 2020 / 19:51 WIB
Porsi kepemilikan asing di SBN berpotensi naik menjadi lebih dari 30%
ILUSTRASI. Kepemilikan asing setara 26,02% dari total kepemilikan SBN pada akhir November 2020.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mengalir masuk selama November. Analis memproyeksikan aliran dana asing akan terus mengalir hingga akhir tahun. 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, sejak akhir Oktober hingga November kepemilikan asing di SBN bertambah Rp 15,56 triliun menjadi Rp 970,51 triliun. Di periode tersebut kepemilikan asing setara 26,02% dari total kepemilikan SBN. Sementara, hingga 2 Desember kepemilikan asing menurun tipis ke Rp 968,97 triliun. 

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan dalam kondisi normal kepemilikan asing di SBN rata-rata berada di atas 35%. Meski begitu, Yudha optimistis di akhir tahun dan tahun depan kepemilikan asing di SBN berpotensi terus bertambah. 

Sentimen positif datang dari kemungkinan stimulus fiskal yang akan digelontorkan pemerintah Amerika Serikat (AS) guna memulihkan ekonomi. "Prospek pasar obligasi seharusnya menjanjikan karena sentimen stimulus AS," kata Yudha. 

Baca Juga: Manajer investasi prediksi yield SUN turun lagi, reksadana pendapatan tetap masih oke

Selain itu, Yudha juga menilai tawaran yield Indonesia masih sangat menarik bagi investor asing. Penyebabnya, yield spread Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun dengan inflasi dan yield US Treasury cukup lebar. 

Pasar obligasi juga bisa semakin menarik karena didukung rupiah yang diproyeksikan menguat. Yudha mengatakan kenaikan harga serta ekspor CPO dan batubara dalam negeri bisa membuat rupiah menguat. Ujungnya, penguatan rupiah bisa menambah katalis positif bagi investor asing untuk masuk ke pasar obligasi. 

Yudha optimistis saat ini investor asing sedang ancang-ancang untuk masuk pasar obligasi dan kepemilikan SBN oleh asing berpotensi tumbuh lebih dari 30% di tahun depan. "Saat ini aksi jual asing di pasar obligasi tidak akan terjadi kecuali penyebaran vaksin di Indonesia sangat terlambat," kata Yudha. 

Kompak, Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga mengatakan investor asing tengah mengatur strategi sebelum akhirnya masuk ke pasar SBN. "Jika rupiah berhasil di bawah Rp 14.000 per dolar AS maka kepemilikan asing di SBN akan semakin bertambah," kata Josua. 

Baca Juga: Nilai transaksi harian rata-rata bursa pekan ini naik 32,26% meski volume turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×