kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pilarmas Investindo Sekuritas: Sentimen global dominasi pergekrana IHSG hari ini


Kamis, 21 November 2019 / 08:51 WIB
Pilarmas Investindo Sekuritas: Sentimen global dominasi pergekrana IHSG hari ini
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan penguatannya hari ini Kamis (21/11). Rabu (20/11) IHSG ditutup menguat 0,05% ke level 6.155. 

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak mixed cenderung menguat dan diperdagangkan pada level 6.130 – 6.234," jelas riset Pilarmas Investindo Sekuritas yang dikutip Kamis (21/11).

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Kamis (21/11)

Sentimen yang menggerakkan IHSG hari ini adalah rilis risalah The Fed yang menahan tingkat suku bunga. Kesepakatan ini diambil sebab pejabat The Fed  melihat risiko ekonomi di Amerika masih tetap tinggi. 

Penurunan tingkat suku bunga pun tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, hal itu ditekankan oleh beberapa peserta yang mendorong komite untuk memperkuat pernyataannya tersebut. Kecuali, informasi yang masuk konsisten dengan perlambatan dalam laju kegiatan ekonomi. 

Sentimen lain, Senat dan DPR Amerika menyetujui RUU HAM dan Demokrasi Hong Kong. Seperti yang diketahui, telah terjadi tindakan keras terhadap pergerakan protes prodemokrasi yang telah terjadi di China selama berbulan bulan. Kebijakan tersebut bertujuan melindungi hak asasi manusia di Hongkong. 

Senat menyepakati melarang ekspor amunisi pengontrol massa kepada pasukan polisi di Hong Kong. Ekspor ini mencakup gas air mata, semprotan merica,peluru karet, dan senjata bius.

Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa setidaknya sekali dalam setahun, Hong Kong harus mempertahankan otonomi untuk memenuhi syarat sebagai pertimbangan perdagangan khusus dengan Amerika. Tidak hanya terkait perdagangan, termasuk di dalam otonomi itu adalah  memberikan sanksi terhadap pejabat yang bertanggungjawab atas pelanggaran HAM di Hong Kong. 

RUU HAM dan Demokrasi Hong Kong menjadi dilema bagi Trump. Sebab, di satu sisi kesepakatan Amerika dan China sudah hampir jadi, di sisi lain Senat dan DPR telah setuju terhadap kebijakan tersebut.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Berpotensi Menguat Disokong Sentimen Penantian Suku Bunga BI

"Cukup menarik apabila menanti jawaban dari Trump karena sejauh ini, Trump juga membutuhkan kesepakatan ini untuk membawa dia pada Pemilu 2020," seperti yang tertulis dalam risetnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×