kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGAS bangun infrastruktur gas alam terkompresi di Kawasan Industri Tambak Aji


Kamis, 03 Oktober 2019 / 19:28 WIB
PGAS bangun infrastruktur gas alam terkompresi di Kawasan Industri Tambak Aji
Fasilitas Pressure Reducing Station milik PGN di Tambak Aji Semarang


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SEMARANG. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS, anggota indeks Kompas100) melakukan terobosan pembangunan infrastruktur gas bumi di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Emiten berkode PGAS ini membangun infrastruktur gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG) di Kawasan Industri Tambak Aji.

Infrastruktur tersebut berbentuk stasiun penurun tekanan atau pressure reducing station (PRS) yang menyalurkan pasokan gas CNG dan sudah beroperasi sejak 2014 lalu.

Saat ini terdapat 13 industri pelanggan gas CNG milik PGAS yang tersebar di Kawasan Industri Tambak Aji hingga Kawasan Industri Wijaya Kusuma dan sekitarnya di Semarang. Ada pula 97 rumah tangga di Semarang yang menjadi pelanggan gas CNG yang disalurkan dari PRS Tambak Aji.

Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama menyebut, PRS merupakan sebuah pilot project sekaligus alternatif penyaluran gas sebelum proyek jaringan pipa gas transmisi yang menghubungkan Gresik-Semarang selesai dibangun.

Baca Juga: PGN dan PTPP jalin sinergi bangun 500.000 jaringan gas rumah tangga

Keberadaan PRS cukup penting untuk kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah, lebih khusus Semarang. Pasalnya, konsumsi gas yang dipasok PGAS untuk industri dan rumah tangga di Semarang mencapai 220.000-250.000 meter kubik per bulan.

"Secara umum, Jawa Tengah masih tertinggal dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Jawa terkait infrastruktur gas. Makanya, kami menginisiasi pembangunan PRS," ungkap Rachmat, Kamis (3/10).

Rachmat menyampaikan, PRS Tambak Aji memiliki kapasitas produksi CNG sebesar 1.000 meter kubik per jam. Selain membantu produksi dan penyaluran pasokan CNG, fasilitas seluas 2.000 meter persegi ini juga mengatur volume pemakaian gas tersebut kepada para pelanggannya.

PRS Tambak Aji beroperasi penuh selama 24 jam. Kebutuhan listrik untuk operasional fasilitas ini memang berasal dari PLN. Namun, pihak PGAS juga telah menyiapkan genset bertenaga gas apabila listrik padam. Tak heran, PRS tersebut tidak merasakan dampak padamnya listrik di Pulau Jawa pada Juli silam.

Baca Juga: PGN kerja sama dengan Bank Bukopin dalam pembiayaan tagihan pemakaian gas pelanggan

Head of Department Strategic Stakeholder Management PGAS Santiaji Gunawan menambahkan, PRS Tambak Aji merupakan fasilitas temporer yang akan berhenti beroperasi ketika proyek jalur pipa gas transmisi Gresik-Semarang selesai. Proyek ini sendiri ditargetkan selesai pada awal tahun depan.

Kendati demikian, pasokan CNG akan tetap ada namun akan langsung terintegrasi dengan jalur pipa transmisi gas tersebut. “CNG masih bisa berjalan dan bahkan bisa berkembang lagi,” katanya, hari ini.

Sementara itu, Manajer CV Darat Agustinus mengatakan, pihaknya sebagai salah satu pelanggan industri cukup terbantu dengan keberadaan pasokan CNG dari PRS Tambak Aji. Perusahaan yang memproduksi tapak ban ini telah menggunakan CNG sejak tahun 2014 silam.

CNG dipakai untuk bahan bakar fasilitas pemanas atau boiler yang dimiliki perusahaan tersebut. Sebelumnya, perusahaan yang mampu memproduksi 200 ton tapak ban per bulan ini menggunakan solar untuk memanaskan boiler.

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tunda Kenaikan Harga Gas Industri

“Tingkat efisiensi produksi kami naik sekitar 30% sejak menggunakan CNG,” tutur Agustinus, Kamis (3/10).

Sekadar catatan, CV Darat memproduksi tapak ban yang mayoritas dipasok untuk kendaraan besar seperti bus dan truk di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×