Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) terus menyiapkan strategi guna menahan penurunan kinerja akibat Covid-19.
Direktur Utama PT Radiant Utama Interinsco Tbk Sofwan Farisyi mengungkapkan, perusahaan ini telah mengeluarkan beberapa arahan di seluruh aspek bisnis untuk mempertahankan kinerja.
Baca Juga: Sampai Maret 2020, Radiant Utama (RUIS) genggam kontrak anyar Rp 400 miliar
Misalnya saja untuk aspek komersial, Sofwan menjelaskan, RUIS lebih selektif dalam pemilihan tender dan mengutamakan proyek yang bersifat menghasilkan quick yield. “Demikian halnya dengan peninjauan ulang profil klien untuk meminimalkan potensi bad debt,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/4).
Kemudian dari sisi operasional, RUIS juga berusaha untuk mendapatkan kesepakatan terbaik dari usulan renegosiasi kontrak oleh para klien. Di samping itu, perusahaan ini juga melakukan renegosiasi ulang dengan major vendor, terutama terkait dengan jangka waktu pembayaran dan mempercepat perputaran modal kerja di proyek.
Ia menambahkan, dari segi organisasi juga sedang dilakukan kajian ulang terhadap struktur organisasi serta sumber daya pendukung. Sehingga, RUIS dapat melakukan efisiensi.
“Di sisi finansial, kami juga melakukan pemetaan terhadap potensi efisiensi yang dapat dilakukan terhadap pengelolaan utang bank dan adanya relaksasi aturan serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam memberikan stimulus bagi perekonomian domestik,” paparnya.
Dengan beberapa upaya tersebut, Sofwan berharap RUIS mampu menahan penurunan kinerja yang dalam di tengah pandemi ini. Ia mengklaim, kinerja perusahaan penunjang migas ini juga masih sesuai dengan prediksi sepanjang awal tahun.
Sayangnya, di tengah kondisi saat ini maka mau tak mau RUIS harus merevisi target perolehan pada tahun ini.
Baca Juga: Radiant Utama (RUIS) revisi target bisnis tahun 2020 karena wabah corona
“Kami terpaksa harus menghitung ulang karena terlihat sudah tidak realistis lagi untuk dicapai dalam kurun kuartal II-2020 hingga kuartal IV-2020,” ujarnya.
Berdasarkan prediksi awal, ia memperkirakan penurunan pendapatan tahun ini sekitar 15%-17%. Namun, untuk saat ini perseroan tersebut masih memantau hasil-hasil renegosiasi kontrak dengan klien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
