kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan harga CPO bisa berlanjut hingga akhir tahun


Rabu, 07 November 2018 / 22:51 WIB
Penurunan harga CPO bisa berlanjut hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jual minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) pada November 2018 menyentuh level terendah. Pelemahan ini akibat turunnya harga minyak nabati, salah satunya minyak kedelai.

Tak hanya itu, ada beberapa indikator lain yang membuat pergerakan harga CPO turun. Pasokan CPO yang melimpah juga diproyeksikan masih akan terjadi hingga akhir tahun dan menekan harga komoditas ini.

Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO kontrak Januari 2019 di Malaysia Derivative Exchange melemah 0,52% menjadi RM 2.111 per ton pada Rabu (7/11). Ini adalah harga terendah sejak awal tahun 2017. Bahkan dalam sepekan, harga CPO melemah 1,81%.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, produksi CPO di Malaysia yang diperkirakan masih akan meningkat sampai tiga tahun ke depan. Harga minyak kedelai yang turun di pasar Amerika Serikat (AS) dan bursa China turut menjadi pemberat harga CPO. “Harga minyak mentah dunia yang turun juga menjadi penyebab tertekannya harga CPO,” ujar Faisyal kepada Kontan.co.id, Rabu (7/11).

Untuk perdagangan Kamis (8/11), Faisyal memproyeksikan harga CPO akan berada di rentang RM 2.060 per metrik ton hingga RM 2.135 per metrik ton. Sedangkan untuk sepekan harga bergulir di rentang RM 2.080 per metrik ton sampai RM 2.115 per metrik ton.

Faisyal merekomendasikan sell on rally karena akhir tahun pun, harga CPO masih berpotensi melemah di rentang RM 2.070 per metrik ton sampai RM 2.120 per metrik ton. “Teknikalnya di bawah garis moving average (MA) 50, MA 100, dan indikator stochastic juga berada di level 13,45 jenuh jual,” ujar Faisyal.

Senada dengan Faisyal, Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim juga menilai bahwa jatuhnya harga CPO tak lepas dari turunnya harga minyak mentah dan minyak kedelai. Terlepas dari itu, persoalan perang dagang AS dan China juga berpengaruh ke permintaan CPO yang bisa menurun.

“Data dewan nasional Malaysia mencatat produksi diproyeksi meningkat 6%, sedangkan permintaan tengah turun setelah Diwali selesai dan faktor lain. Itulah mengapa CPO menjadi jatuh,” ucap Ibrahim.

Kendati demikian, Ibrahim yakin bahwa masih akan ada koreksi terhadap pergerakan harga CPO. Hal ini karena, pasar masih menunggu jawaban perang dagang AS dan China, serta kebijakan B20 yang mengerek harga CPO naik. “Mendekati natal kemungkinan CPO akan menguat ke level RM 2.400 per metrik ton, setelah itu investor akan keluar pada liburan natal dan tahun baru, serta mengindikasi harga melemah lagi,” tandasnya.

Untuk perkiraan harga besok, Ibrahim memproyeksi CPO berada di level RM 2.115 per metrik ton sampai RM 2.130 per metrik ton. Sementara sepekan, Ibrahim memperkirakan harga CPO akan menguat menjadi RM 2.105 per metrik ton sampai RM 2.170 per metrik ton dan menguat menjadi RM 2.400 pada akhir tahun. “Rekomendasinya jual,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×