kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,74   8,14   0.82%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Vale Indonesia (INCO) naik menjadi US$ 360,37 juta di semester I-2020


Rabu, 29 Juli 2020 / 17:13 WIB
Penjualan Vale Indonesia (INCO) naik menjadi US$ 360,37 juta di semester I-2020
ILUSTRASI. Vale Indonesia (INCO) mencatat laba bersih sebesar US$ 53,12 juta pada semester I-2020.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat produksi sebesar 18.701 metrik ton nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte sebesar 19.887 metrik ton setara dengan penjualan sebesar US$ 185,7 juta pada kuartal II-2020. Dengan kondisi tersebut penjualan INCO di semester I-2020 tercatat sebesar US$ 360,37 juta, meningkat bila dibandingkan semester I-2019 yang sebesar US$ 292,25 juta.

Produksi nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte masing-masing sekitar 6% dan 19% lebih tinggi dibandingkan volume produksi dan pengiriman yang direalisasikan pada kuartal I-2020. Sementara itu, produksi dan pengiriman pada semester I-2020 masing-masing sebesar 18% dan 19% lebih tinggi dibandingkan produksi dan pengiriman pada semester I-2019.

Baca Juga: Pembangunan furnish 4 Vale Indonesia (INCO) mundur ke kuartal II-2021

Meskipun harga rata-rata realisasi nikel lebih rendah 11% pada kuartal II-2020 bila dibandingkan pada kuartal I-2020, pengiriman volume nikel matte yang lebih tinggi pada kuartal II-2020 menunjukkan kenaikan 6% dari kuartal I-2020. “Dengan pencapaian ini kami yakin dapat mempertahankan tingkat produksi kami pada tahun 2020,” kata CEO dan Presiden Direktur INCO Nico Kanter.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19, INCO mengatakan telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak potensial dari penyebaran Covid-19 terhadap operasi. Sementara kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama, INCO berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan produksi dan proyek sejauh mungkin.

INCO mencatat EBITDA sebesar US$ 59,4 juta pada kuartal II-2020, lebih tinggi dibandingkan pada kuartal I-2020 sebesar US$ 54,9 juta, terutama didorong oleh penjualan yang lebih tinggi.

INCO juga mencatat laba bersih sebesar US$ 24 juta pada kuartal II-2020, turun dari laba pada kuartal I-2020 sebesar US$ 29 juta terutama disebabkan oleh pendapatan keuangan dan manfaat pajak penghasilan yang lebih rendah.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) menyebut kinerja semester I-2020 masih sesuai target

Namun, laba bersih pada semester I-2020 yang sebesar US$ 53,12 juta secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. INCO mencatat rugi bersih sebesar US$ 26,2 juta pada semester I-2019.

Vale Indonesia mengeluarkan sekitar US$ 44,3 juta untuk belanja modal pada triwulan dua ini, naik dari sebelumnya US$ 33 juta pada kuartal I-2020.

Pada 19 Juni 2020, Vale Indonesia diberitahu oleh para pemegang sahamnya, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd, bahwa mereka telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk penjualan 20% saham INCO kepada PT Indonesia Asahan Aluminium, sesuai dengan kewajiban divestasi berdasarkan Kontrak Karya.

Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Pendahuluan yang sebelumnya ditandatangani pada 11 Oktober 2019. Berdasarkan KK, divestasi merupakan salah satu syarat untuk keberlanjutan operasi Vale Indonesia setelah 2025.

Baca Juga: Harga pulih, Vale Indonesia (INCO) sebut masih ada perlambatan supply & demand nikel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×