kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan alat berat dan batubara naik, ini kinerja United Tractors (UNTR) pada Juli


Senin, 31 Agustus 2020 / 15:47 WIB
Penjualan alat berat dan batubara naik, ini kinerja United Tractors (UNTR) pada Juli
ILUSTRASI. Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) tujuh bulan pertama 2020 hanya mencapai 938 unit atau turun 55,8%.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah lini bisnis PT United Tractors Tbk (UNTR) mulai menunjukkan perbaikan. Melansir laporan bulanan UNTR, lini bisnis penjualan alat berat dan penjualan batubara naik di Juli 2020. Bahkan, kenaikan ini telah dimulai sejak Mei 2020.

Realisasi penjualan alat berat Komatsu di periode Juli 2020 mencapai 85 unit, naik dari realisasi penjualan pada Juni 2020 yakni 76 unit dan di periode Mei 2020 yang hanya 60 unit. Hanya saja, jika diakumulasikan, penjualan Komatsu sepanjang tujuh bulan pertama 2020 hanya mencapai 938 unit atau turun 55,8% dari realisasi di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 2.122 unit.  

Adapun pangsa pasar (market share) Komatsu di pasar nasional mencapai 32% dari total permintaan alat berat per Juli 2020.

Baca Juga: Ini penyebab penjualan alat berat United Tractors (UNTR) mulai bergairah

Lini bisnis lain yang juga meningkat adalah segmen penjualan batubara yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Pada periode Juli 2020, penjualan batubara TTA mencapai 691.000 ton, yang terdiri atas batubara thermal sebesar 596.000 ton dan batubara kokas (coking coal) sebanyak 95.000 ton. Penjualan batubara di Juli 2020 naik dari realisasi penjualan pada Juni 2020 di angka 573.000 ton dan di periode Mei 2020 yang hanya 514.000 ton.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, naiknya penjualan batubara UNTR pada Mei–Juli 2020 disebabkan adanya carry over dari bulan sebelumnya saat masih ada penerapan lockdown ke negara tujuan ekspor. Di samping itu, Sara mengatakan, penjualan batubara pada semester pertama memang didorong hingga mencapai 60%-70% dari target yang dipasang.

“Hal ini untuk mengantisipasi musim kemarau di semester kedua karena biasanya level air sungai surut dan menghambat logistik pengangkutan batubara melalui sungai),” terang Sara kepada Kontan.co.id, Senin (31/8).

Baca Juga: Harga saham Acset Indonusa (ACST) melesat hampir 25% setelah lepas suspensi

Jika diakumulasikan, volume penjualan batubara TTA selama tujuh bulan pertama 2020 mencapai 6,32 juta ton, naik 11,32% secara year-on-year. Hingga akhir tahun, entitas usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menargetkan menjual 7,9 juta ton-8 juta ton batubara, termasuk di dalamnya 1,2 juta ton batubara coking (kokas). Dus, capaian penjualan batubara UNTR hingga Juli 2020 telah mencapai 79% dari target yang dipasang.

Sementara itu, lini bisnis pertambangan emas lewat PT Agincourt Resources turun sejak Mei 2020. Penjualan emas di periode Juli 2020 hanya mencapai 26.000 ounces, turun dari realisasi penjualan pada Juni 2020 yang mencapai 32.000 ounces dan 40.000 ounces pada Mei 2020.

Baca Juga: Kinerja United Tractors (UNTR) tertolong tambang emas, simak rekomendasi sahamnya

Jika diakumulasikan,  penjualan emas hingga Juli 2020 mencapai 211.600 ounces atau turun 8,1% secara tahunan. Sara mengatakan, salah satu penyebab turunnya penjualan emas adalah selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tenaga kerja yang bertugas hanya 50% dari normal dan  tenaga kerja di Tambang Martabe banyak yang berasal dari masyarakat setempat.

Namun saat ini, Sara mengatakan jumlah tenaga kerja secara bertahap sudah bertambah karena ada masa isolasi yang harus ditempuh. Hingga akhir tahun, penghuni Indeks Kompas100 ini menargetkan penjualan emas di angka 255.000 ounces-300.000 ounces.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×