kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan akhir tahun diprediksi naik, cermati rekomendasi saham peritel ponsel


Selasa, 03 Desember 2019 / 17:40 WIB
Penjualan akhir tahun diprediksi naik, cermati rekomendasi saham peritel ponsel
ILUSTRASI. Akhir tahun memang salah satu momen bagi peritel ponsel untuk meningkatkan penjualan.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten peritel gadget terus menambah outlet baru. Salah satunya PT Erajaya SwasembadaTbk (ERAA) yang baru saja menambah 15 outlet di pengujung tahun ini.

Dengan tambahan 15 outlet baru tersebut, Director of Marketing and Communication Erajaya Group Djatmiko Wardoyo mengatakan, sampai saat ini total outlet yang dimiliki Erajaya sudah lebih dari 1.119 store di seluruh Indonesia.

“Erajaya Retail Group mengutamakan customer experience pada setiap outlet yang dihadirkan. Guna mewujudkan konsep tersebut, tersedia area experience serta area purna jual,” katanya dalam siaran pers, Selasa (3/12).

Baca Juga: Ini harga resmi iPhone 11 dan iPhone 11 Pro yang dijual Grup MAP mulai 6 Desember

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan akhir tahun memang salah satu momen bagi peritel ponsel untuk meningkatkan penjualan. “Ditambah lagi adanya libur Natal dan Tahun Baru biasanya konsumsi akan lebih meningkat,” ujar Chris Senin (2/12).

Selain itu, emiten peritel gawai juga bisa meningkatkan penjualan lantaran mulai dijualnya iPhone 11 pada Desember ini. Chis bilang, biasanya dalam momen akhir tahun ini penjualan peritel gadget bisa meningkat hingga 15% ketimbang bulan biasanya.

Adapun tantangan bagi mereka yakni daya konsumsi masyarakat yang sedikit menurun sehingga berdampak terhadap penjualan.

Ia merekomendasikan investor buy saham ERAA dengan target harga Rp 1.700 per saham dan buy saham TELE dengan target harga Rp 320 per saham.

Untuk tahun depan, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki memprediksi, prospek emiten peritel gawai ini berpotensi membaik sejalan dengan implementasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan IMEI pada kuartal pertama 2020.

Baca Juga: Saham ERAA terbang 8,96% sehari, apakah PER jadi kemahalan?

Guna meningkatkan pendapatan, kata Achmad, emiten peritel gadget seperti ERAA, TELE, dan TRIO bisa melakukan strategi efisiensi biaya.

“Bisa dengan berjualan lewat e-commerce dan tidak terlalu fokus hanya pada toko offline, serta mengikuti regulasi yang diberikan pemerintah, dan mengikuti lifestyle dan perkembangan gadget,” imbuhnya.

Achmad menyarankan investor atau pelaku pasar untuk trading jangka pendek terhadap saham ERAA, TELE, dan TRIO lantaran kinerja fundamental yang belum begitu baik.

Pada penutupan perdagangan Selasa (3/11), harga saham ERAA melemah 2,40% ke level Rp 1.425 per saham, saham TELE masih terkoreksi 0,69% ke Rp 286 per saham. Sementara harga saham TRIO anteng di Rp 426 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×