kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbitan obligasi korporasi diramal akan terus tumbuh pada sisa akhir tahun ini


Senin, 14 September 2020 / 19:29 WIB
Penerbitan obligasi korporasi diramal akan terus tumbuh pada sisa akhir tahun ini
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Obligasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia obligasi korporasi kembali bergairah seiring jumlah penerbitan yang terus mengalami peningkatan. Tak hanya suplai yang bertambah, dari sisi permintaan pun dinilai terus mengalami pemulihan.

Berdasarkan data dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), sepanjang semester I-2020, total nilai emisi obligasi korporasi hanya sebesar Rp 30,03 triliun. Namun, semenjak Juli hingga awal September, nilainya berhasil naik menjadi Rp 520 triliun.

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf menerangkan bahwa perusahaan penerbit mulai percaya diri menerbitkan obligasi karena imbal hasil yang diharapkan investor saat ini lebih kecil dibandingkan semester I-2020. Bagi perusahaan tentunya financing cost jadi lebih murah. 

Baca Juga: Ekonomi mulai pulih, penerbitan obligasi korporasi kembali bergairah

Di sisi lain, Dimas melihat demand dari investor pun mulai pulih seiring ketidakpastian yang mereda. Namun, jika berkaca dari pergerakan spread obligasi korporasi, Dimas menilai untuk obligasi dengan tenor satu tahun dan satu tahun ke bawah punya perbedaan yang agak besar dengan obligasi bertenor satu tahun ke atas. 

Rating AAA dengan tenor satu tahun atau ke bawah itu demand-nya sudah hampir balik seperti sebelum covid-19 melanda. Ini cukup logis, karena kebanyakan perusahaan yang punya rating AAA itu laporan keuangannya masih bagus dan tidak terlalu terdampak,” terang Dimas ketika dihubungi Kontan.co,id, Senin (14/9).

Tingginya permintaan untuk obligasi korporasi bertenor setahun atau setahun ke bawah disebut Dimas sejalan dengan dana kelolaan reksadana pasar uang yang terus meningkat. Selain itu, perbankan juga lebih memilih tenor pendek lebih dahulu untuk saat ini karena ketidakpastian untuk jangka panjang masih cukup tinggi.

Sementara untuk obligasi korporasi dengan tenor setahun ke atas, Dimas menyebut permintaannya masih lambat. Walau memang ada perbaikan, tapi jika dibandingkan dengan situasi sebelum covid-19, persentasenya masih cukup kecil. Dimas memperkirakan belum menyentuh 50% dari sisi pemulihan permintaannya. Pun proses pemulihannya dinilai masih akan cukup lama.

Baca Juga: IHSG kembali terpuruk, kinerja reksadana belum mampu bangkit

Salah satu emiten yang menerbitkan surat utang adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR). Bahkan emiten ini memasang kupon yang relatif tinggi di salah satu seri obligasi korporasinya, yakni seri C yang bertenor lima tahun dengan imbalan 12%.




TERBARU

[X]
×